Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melemah Pagi Ini, Rupiah Anjlok ke Level Rp 15.818 per Dollar AS

Kompas.com - 19/10/2023, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (19/10/2023). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 6.917,98 atau turun 0,14 persen (9,9 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.927,9.

Sebanyak 158 saham melaju di zona hijau dan 225 saham di zona merah. Sedangkan 190 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 2 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal belum ada indikasi baru yang tercermin pada IHSG, sejauh ini terlihat pergerakan yang cenderung melemah namun masih dalam tren sideways sepanjang tahun dengan support 6.800.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

“Belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan. Berdasarkan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam range 6.823 – 7.000,” kata William.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori negatif. Nikkei Jepang melemah 1,64 persen (523,9 poin) pada level 31.518,4, Hang Seng Hong Kong di posisi 17.455,59 atau turun 1,56 persen (276,9 poin), Shanghai Komposit terkoreksi 0,78 persen (23,9 poin) pada level 3.034,74, dan, Strait Times melemah 1,2 persen (37,7 poin) pada level 3.098,8.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.818 per dollar AS, atau turun 88 poin (0,56 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.730 per dollar AS.

Baca juga: Kian Berkilau, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp 12.000 Per Gram

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, sentimen geopolitik masih membayangi pergerakan rupiah hari ini. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS yang naik menjadi 4,9 persen, menurunkan minat investasi aser berisiko, seperti rupiah.

“Rupiah berpotensi melemah lagi terhadap dollar AS hari ini karena naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan memanasnya konflik Israel-Hamas,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS naik lagi kemarin, dimana tenor 10 tahun ke level tertinggi baru yakni 4,9 persen. Naiknya yield ini mengindikasikan ekspektasi pasar bahwa suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama untuk menurunkan inflasi AS.

“Memanasnya konflik Israel Hamas yang dipicu oleh hancurnya RS di Gaza akibat tembakan rudal juga mendorong penguatan harga aset safe haven seperti dollar AS dan emas,” jelas dia.

Harga emas naik lagi kemarin ke kisaran 1.962 dollar AS per troy ounce atau bertambah 30 dollar AS dibanding posisi harga pda perdagangan di hari sebelumnya.

Hari ini BI akan merilis hasil rapat dewan gubernur (RDG). Kebijakan yang akan diumumkan hari ini kemungkingan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya sehingga mungkin tidak akan terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah.

Ariston memperkirakan rupiah bisa bergerak melemah ke arah Rp 15.760 per dollar AS hingga Rp 15.780 per dollar AS, dengan support di sekitar Rp 15.700 per dollar AS.

Baca juga: Imbal Hasil Treasury AS Melonjak, Wall Street Ditutup Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com