Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Treasury AS Melonjak, Wall Street Ditutup Melemah

Kompas.com - 19/10/2023, 07:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Rabu (18/10/2023) waktu setempat. Pergerakan saham-saham di bursa AS dibayangi oleh musim laporan kinerja korporasi, dan imbal hasil Treasury naik ke level tertinggi dalam 16 tahun.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 332,57 poin, atau 0,98 persen, menjadi berakhir pada level 33,665.08. S&P 500 melemah 1,34 persen pada posisi 4,314.60.

Sementara itu, Nasdaq Komposit terkoreksi 1,62 persen menjadi 13.314,30. Tak satu pun dari tiga indeks utama diperdagangkan di wilayah positif selama sesi perdagangan.

Imbal hasil Treasury AS 10 tahun melonjak pada Rabu, menembus di atas 4,9 persen. Kenaikan signifikan ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2007.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah Hari Ini

 

Sementara itu, tingkat rata-rata suku bunga hipotek 30 tahun mencapai 8 persen, atau merupakan level tertinggi sejak 2000.

“Pasar sedang mencoba mencari tau di mana suku bunga akan mencapai puncaknya,” kata Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial mengutip CNBC.

“Pasar ingin melihat apa yang terjadi ketika suku bunga mencapai 5 persen,” tambahnya.

Saham JB Hunt ambles 8,9 persen setelah perusahaan merilis laporan pendapatan yang lebih buruk dari ekspektasi. Saham United Airlines jatuh 9,7 persen dan Saham Morgan Stanley turun 6,8 persen.

Penurunan saham Morgan Stanley merupakan yang terburuk sejak 2020, karena lemahnya kinerja divisi wealth manajemen bank.

Di sisi lain, saham Procter & Gamble melonjak 2,6 persen setelah mengalahkan kinerja kuartal III-2023 mengalahkan ekspektasi analis. Investor saat ini tengah menunggu laporan kinerja Netflix dan Tesla yang akan diumumkan pada Rabu usai penutupan perdagangan.

Baca juga: Investor dari Saudi, India, dan Singapura Incar Saham Bandara Kertajati

Menurut FactSet, lebih dari 10 persen perusahaan di S&P 500 telah melaporkan hasil kinerja kuartal III-2023. Dari laporan tersebut, sekitar 78 persen telah melampaui ekspektasi analis.

Ahli strategi investasi senior Charles Schwab Kevin Gordon mengatakan fokus pasar beralih pada kinerja korporasi pada musim rilis kinerja kuartal III-2023 ini.

Dia menambahkan, investor sedang mencoba untuk menguraikan perusahaan mana yang mengalami peningkatan permintaan dan perusahaan mana yang meningkatkan pendapatan mereka melalui langkah-langkah pemotongan biaya.

“Saat ini kita berada pada titik siklus di mana perusahaan benar-benar harus mulai menunjukkan permintaan,” katanya.

“Karena jika permintaan bukan menjadi masalah, tentu mudah mendapatkan peningkatan sebanyak yang ditargetkan,” tegas dia.

Saham chip seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices berjuang sepanjang sesi ketika ramai investor melakukan aksi jual. Hal ini terjadi usai Departemen Perdagangan AS mengumumkan rencana untuk memperketat pembatasan penjualan chip kecerdasan buatan canggih ke China.

Wall Street juga terus menilai dampak perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung. Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel pada hari Rabu sebagai bagian dari perjalanan yang bertujuan untuk menunjukkan solidaritas terhadap negara tersebut.

Baca juga: Patrick Walujo Borong Saham GOTO Senilai Rp 10 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com