Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua Berbayar, Kereta Cepat Whoosh Angkut 4.000 Penumpang

Kompas.com - Diperbarui 19/10/2023, 05:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan bahwa pada hari kedua penerapan tiket berbayar, Rabu (18/10/2023), Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh mengangkut 4.000 penumpang.

Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kehadiran kereta cepat Whoosh mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat, terlihat dari keterisian tempat duduk pada hari kerja dengan okupansi rata-rata mencapai sekitar 50 hingga 60 persen dari total ketersediaan tempat duduk di setiap rangkaian.

"Ribuan penumpang ini melakukan perjalanan baik dari Stasiun Halim, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar," ujar Eva dalam keterangan di Jakarta dikutip dari Antara.

Meski sudah memberlakukan tarif diskon separuh harga, jumlah penumpang ini masih jauh dari target yang ditetapkan KCIC yakni bisa mengangkut 30.000 penumpang dalam sehari.

Eva menjelaskan, saat ini untuk pemesanan hingga tanggal 23 Oktober 2023 tercatat sudah mencapai sekitar 15.000 tiket Kereta Cepat Whoosh yang terjual.

Baca juga: Ibu Kota Pindah ke IKN, Faisal Basri: Mati Itu Kereta Cepat

Jumlah tersebut sangat dinamis dan akan terus meningkat karena pemesanan tiket terus berlangsung.

Adapun pemesanan tiket saat ini dapat dilakukan hingga perjalanan 7 hari ke depan, adapun batas waktu pemesanan tiket dapat dilakukan hingga 30 menit sebelum jadwal keberangkatan yang akan dipilih.

Untuk diketahui saja, bila tanpa program promo, harga tiket untuk semua rute di kelas ekonomi premium dipatok Rp 300.000 sekali jalan. Namun selama periode promo, harga tiketnya didiskon separuhnya atau menjadi Rp 150.000 yang berlaku hingga akhir November 2023.

Masyarakat dapat memanfaatkan periode promo kereta cepat Whoosh ini dengan segera melakukan pemesanan melalui seluruh channel penjualan resmi.

Baca juga: Kala Faisal Basri Sebut KCJB Mustahil Bisa Balik Modal, Bahkan sampai Kiamat

Ia menambahkan, KCIC mengimbau kepada masyarakat yang telah membeli tiket agar memperhatikan jadwal keberangkatan mengingat gate boarding akan ditutup 5 menit sebelum waktu keberangkatan dan tiket yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan jika tertinggal kereta.

"Masyarakat dapat mengetahui beragam informasi terkait perjalanan Kereta Cepat Whoosh melalui seluruh saluran informasi resmi Whoosh Sosial media Kereta Cepat ID, Website: kcic.co.id, dan Contact Center 121," katanya.

Sasar penumpang bos-bos

KCIC juga berencana memberlakukan tarif first class dengan layanan gerbong yang lebih mewah. Tarif tiketnya dibanderol Rp 600 ribu sekali perjalanan atau Rp 1,2 juta untuk pulang pergi.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi membeberkan tarif sebesar Rp 600.000 itu bisa saja diterapkan karena memang menargetkan segmen kelas atas seperti bos-bos besar.

Baca juga: Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

"Tarif itu persepsi sih. Kalau Rp 600.000 first class ya kan kita nyasarnya juga bos-bos. Bos-bos memang mikir akses? Mikir waktu," ujar Dwiyana.

Dwiyana mengklaim, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dan harus transit di Padalarang jika hendak ke Bandung, Kereta Cepat Whoosh bakal diminati para eksekutif yang lebih mementingkan waktu ketimbang ongkos tiket yang dikeluarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com