Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Optimalkan Digitalisasi, Jebolan Pesantren Ini Tembus Pasar Ekspor

Kompas.com - 24/10/2023, 12:57 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia menghasilkan jutaan lulusan santriwan dan santriwati setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), sedikitnya terdapat 5 juta santriwan dan santriwati yang tersebar di 39.045 pesantren di Indonesia.

Tak sekadar mensyiarkan ilmu-ilmu agama Islam, santriwan dan santriwati juga dapat berperan sebagai penggerak ekonomi digital di Tanah Air, terutama pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Agung dan Fatatul, misalnya. Jebolan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mahamid, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), itu berhasil merambah pasar internasional lewat usaha produk pernak-pernik bayi.

Kisah sukses tersebut dimulai saat mereka tengah mempersiapkan kelahiran sang buah hati. Saat itu, pernak-pernik bayi yang mereka beli masih tersisa banyak. Mereka pun memutuskan untuk menjual pernak-pernik tersebut secara daring di platform lokapasar Shopee.

Baca juga: Cepat dan Mudah, Pengguna Marketplace Malaysia Ceritakan Pengalaman Beli Produk Indonesia lewat Shopee

“Kebetulan waktu itu istri hamil anak pertama usia empat bulan. Kami beli perlengkapan bayi hingga menghabiskan dana Rp 1,5 juta. Ternyata, ada beberapa item yang enggak terpakai. Kami pun coba-coba menjual secara online. Teman saya merekomendasikan untuk menjual di Shopee karena punya jangkauan konsumen yang luas,” ujar Agung.

Perlahan tapi pasti, Agung dan Fatatul berhasil memutar modal dan meningkatkan penjualan hingga 200 persen. Omzet yang diraih pun tak tanggung-tanggung, mereka berhasil meraup ratusan juta per bulan.

Saat ini, usaha yang dinamai “Ummababyshop” itu telah merambah ke berbagai negara di Asia Tenggara, mulai dari Malaysia, Singapura, hingga Filipina.

Agung mengaku, keberhasilan tersebut tak lepas dari peran program Bimbel Shopee. Menurutnya, program pelatihan besutan Shopee itu dapat dioptimalkan pelaku usaha untuk belajar berjualan secara daring.

Baca juga: Intip Beragam Solusi dari Shopee untuk Bantu Produk UMKM Mendunia

“Berjualan di Shopee membawa barokah. Bimbel Shopee memudahkan kami untuk berdiskusi tentang strategi bisnis yang bisa meningkatkan penjualan lewat fitur-fitur dan promosi. Alhamdulillah, dari bimbingan yang diberikan, produk kami sudah ekspor ke Malaysia, Singapura, dan Filipina,” imbuh Agung.

Santri siap ekspor

Puncak peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Minggu (22/10/2023) menjadi momentum spesial bagi 1.000 santri yang mengikuti program Shopee Barokah. Pasalnya, mereka bakal menembus pasar ekspor melalui program Santri Siap Ekspor Bersama Shopee.

Program tersebut merupakan inisiatif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Shopee Barokah untuk mendorong pengembangan keterampilan para santri. Tujuannya, untuk membantu santri mendapatkan akses yang lebih luas pada ekonomi digital.

Sebanyak 1.000 santri terpilih akan mengikuti program pendampingan bisnis digital yang akan diberikan di Kampus UMKM Shopee Ekspor di 10 kota, yakni Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Makassar, dan Bali.

Baca juga: Sederet Inisiatif Shopee dalam Mendukung UMKM Lokal agar Go Global

Ketua Umum PBNU Yahya Chalil Staquf mengapresiasi upaya Shopee Barokah dalam memperluas pasar produk karya para santri hingga ke mancanegara.

“Langkah tersebut merupakan terobosan besar. Sebab, produk para santri tidak hanya dapat dibeli masyarakat Indonesia, tetapi juga warga dunia. Kami sangat mengapresiasi upaya ini,” kata Yahya.

Sebagai informasi, puncak acara rangkaian Hari Santri 2023 tersebut ditutup dengan selawatan bersama ulama besar Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf.

Selain dihadiri ratusan ribu umat Islam, turut hadir pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf yang juga mendukung program Santri Siap Ekspor bersama Shopee Barokah.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com