Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Sri Mulyani: Pemerintah Kesulitan Atasi Aset Negara yang Diserobot

Kompas.com - 25/10/2023, 08:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut banyak aset negara di Jakarta atau barang milik negara (BMN) yang diserobot pihak lain. Namun, pemerintah kesulitan untuk melakukan penertiban.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban. Ia mengakui, pemerintah kesulitan mengatasi permasalahan tersebut, tanpa menyebut aset-aset yang diserobot.

"Berdasarkan laporan yang saya terima dari kawan-kawan dan diskusi saya dalam beberapa orang, ternyata di Jakarta ini banyak aset BMN, dan saya enggak usah sebutin tempatnya, unfortunately terhadap aset-aset BMN itu bisa dilakukan pendudukan dan kita sulit menertibkannya," tutur dia, dalam diskusi virtual, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Jokowi: Banyak Aset Negara Menganggur, Dipikir Saya Enggak Tahu

Walau pemerintah sulit mengatasinya, namun pihaknya mengakui jika penertiban dan penyelesaian aset negara yang diserobot sangat penting. Terutama karena pemerintah akan memindahkan ibu kota negara ke Nusantara, Kaltim.

Kata Rionald, pencatatan terhadap BMN di DKI Jakarta diperlukan guna menghitung potensi keuntungan negara dari pengelolaan aset yang optimal.

"Apakah aset yang kita miliki ini memiliki suatu dampak kalau kita duduk bersama-sama Pemda DKI, sehingga bisa membantu Pemda DKI untuk mengeluarkan rekonfigurasi when need it," tuturnya.

Baca juga: Nasib Aset Negara, Ada yang Jadi Gudang hingga Diserobot Orang

Kerja sama dengan Pemda

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)meminta kepada Pemda untuk mengikuti rancangan operasional yang sudah disiapkan menjelang kepindahan ke IKN.

Dengan demikian, pemerintah dapat meminimalkan upaya akuisisi BMN yang dilakukan oleh pihak non-pemerintah.

"Kita juga mencoba melihat apakah perpindahan itu dan kapan serta berapa perpindahan itu akan menimbulkan dampak signifikan terhadap sosial dan ekonomi. Ini yang juga perlu kita lihat bersama-sama," ucap Rionald.

Baca juga: Sri Mulyani: Aset Negara Harus Bekerja Keras...

Temuan Kemenkeu soal aset negara "terbengkalai"

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui, masih terdapat banyak aset negara yang belum dikelola secara optimal. Padahal, aset-aset itu berada di wilayah staregis dan berpotensi memberikan nilai tambah kepada negara.

Menkeu menjelaskan, temuan itu didapat dari pelaksanaan inventarisasi dan revaluasi aset negara oleh DJKN Kemenkeu. Tugas itu dijalankan untuk menentukan apakah aset-aset negara sudah dioperasikan maksimal, baik secara nilai atau fungsi.

Bukan hanya aset berupa gedung, pemanfaatan yang belum optimal juga terjadi pada aset negara berupa tanah. Sri Mulyani menyebutkan, banyak lahan negara yang dibiarkan kosong, sehingga pada akhirnya ditempati oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Dia juga menyayangkan temuan-temuan tersebut. Menurut dia, pemerintah telah mengucurkan anggaran belanja untuk mendapatkan aset, namun tidak memberikan output kepada negara. 

Baca juga: Anak Buah Sri Mulyani Akui Banyak Aset Negara di Jakarta yang Diserobot

(Tim Redaksi: Rully R. Ramli, Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com