Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Okupansi Hotel Sultan Anjlok Imbas Kasus Sengketa Lahan dengan Pemerintah

Kompas.com - 27/10/2023, 08:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Okupansi Hotel Sultan anjlok sejak isu sengketa kepemilikan lahan dengan pemerintah mencuat mulai awal Maret lalu. Kini, tingkat keterisian kamar mencapai di bawah 20 persen.

Sebagai informasi, Hotel Sultan memiliki 705 kamar hotel dan 226 unit apartemen yang disewakan.

Vice President Operation Hotel Sultan I Nyoman Sarya mengatakan, sejak sengketa lahan terjadi, banyak pengunjung yang membatalkan pemesanan dan mengurungkan niatnya memesan kamar atau ruangan di Hotel Sultan.

Kemudian, dampak ke okupansi hotel menjadi bertambah ketika Pengelola Gelora Bung Karno (PPKGBK) memasang spanduk di beberapa titik, plang, hingga portal di akses gerbang masuk Hotel Sultan.

"Sisi okupansi saja, karena saya tidak perlu sebutkan nilai kerugiannya. Dengan tidak adanya event bisa di bawah 10-20 persen, beda sekali dengan normal. Berita ini sangat menganggu kita dan akses itu dibatasi. Jadi dua hal ini membuat Hotel Sultan dalam kondisi sulit," ujarnya saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Pasang Portal Tanpa Izin, Pengelola Hotel Sultan akan Laporkan PPKGBK dan Kemensetneg ke Kepolisian

Dia mengungkapkan, penurunan okupansi yang terbesar terjadi pada 4 Oktober 2023 ketika pemberitaan mengenai sengketa lahan Hotel Sultan mulai masif serta pihak PPKGBK mulai menutup akses masuk Hotel Sultan dari Jalan Gatot Soebroto dan hanya menyisakan satu jalan akses saja.

"Sebelum itu juga suda ada (penurunan okupansi) karena berita ini sudah muncul Maret. Bahkan, ada event yang sudah booking batal. Saya enggak perlu sebut eventnya, tapi eventnya internasional cukup besar," ucapnya.

Dia melanjutkan, tidak hanya pembatalan pemesanan kamar, pembatalan sewa tempat untuk acara pernikahan, institusi, dan korporasi pun kerap dilakukan tamu yang sebelumnya sudah melakukan pemesanan.

Bahkan, beberapa pemesanan yang dibatalkan merupakan bagian dari acara-acara besar dari dalam maupun luar negeri, di antaranya pertandingan basket internasional hingga KTT ke-34 ASEAN.

"Ini yang sudah booking ya, belum lagi yang belum booking terus lihat berita enggak jadi booking. Itu enggak bisa kita ukur. Dari rentang 1-10 yang dibatalin, sudah pasti di atas 5," kata dia.

Baca juga: Pengelola Hotel Sultan Bongkar Portal yang Dipasang PPKGBK, Ini Alasannya


Kendati demikian, dia enggan membeberkan berapa nilai kerugian akibat masalah sengketa lahan Hotel Sultan ini mencuat.

Yang jelas, tingkat okupansi Hotel Sultan pada kondisi normal bisa mencapai 60-100 persen, terutama ketika ada acara besar. Namun, pada hari biasa tingkat okupansinya sekitar 50-60 persen.

"(Tingkat okupansi) selalu bervariasi tergantung event dan group. Tadi malam kebetulan ada event dari Kemendikbud dan Bawaslu kita di atas 90 persen," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com