Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Guru Terjerat Pinjol? Ini Penjelasan Rhenald Kasali dan OJK

Kompas.com - 09/11/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), banyak guru terjerat pinjaman online (pinjol). Apa sebenarnya alasan banyak guru atau pendidik terjerat pinjol?

Berikut alasan dari Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali dan dari OJK.

Utang untuk pembiayaan konsumsi

Menurut Rhenald Kasali, banyaknya guru yang terlilit pinjol berkaitan dengan kurangnya likuiditas di masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut terjadi lantaran likuiditas yang berkurang di masyarakat menengah ke bawah.

Bahkan dana perbankan diambil dari BPR untuk membiayai konsumsi masyarakat menengah bawah ini.

“Orang yang terjerat (pinjol) adalah orang dengan profesi terpandang yaitu, guru,” kata Rhenald di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Rhenald Kasali Soroti Fenomena Banyak Guru yang Terlilit Pinjol

Rhenald mengungkapkan, kecukupan likuiditas sangat penting pada masyarakat menengah ke bawah. Hal ini tercermin dari data kinerja perusahaan konsumer di BEI.

Data BEI kuartal II-2023 menunjukkan penurunan penjualan perusahaan konsumer segmen menengah ke bawah, salah satunya penjualan di Ramayana dan Matahari.

Di sisi lain, kinerja perusahaan konsumer segmen menengah atas malah naik, seperti Mitra Adiperkasa (MAP), Ace Hardware. Kemudian, kinerja Jasa Marga juga tumbuh positif menunjukkan minat perjalanan wisata yang masih bagus.

“Indikator kelas menengah ke atas itu semua bagus, termasuk purchasing power mereka, dan perjalanan (wisata) kita masih tinggi. Yang menjadi persoalan, adalah menengah ke bawah, ini yang perlu kita renungkan,” kata Rhenald.

Baca juga: Ganjar Ingin Gaji Guru Dinaikkan Jadi Rp 30 Juta, Caranya Bagaimana?

OJK: 43 persen korban pinjol adalah guru

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Maret lalu mengatakan, sebanyak 43 persen korban pinjol ilegal berasal dari profesi guru.

"Hasil penelitian ini sangat menarik, yaitu guru yang kita harapkan memiliki tingkat literasi yang tinggi, ternyata paling banyak terkena jebakan pinjaman (online) ilegal," ujar Friderica kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Alasan Guru dan Ibu-ibu Banyak Terjerat Pinjol Ilegal, OJK: Keterbatasan Akses Pembiayaan

OJK menyebut ada beberapa alasan yang mendasari hasil riset yang menyebut bahwa guru banyak yang terlilit pinjol.

1. Karena masih banyak guru atau tenaga pendidik yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

Sehingga, tidak jarang, para guru seringkali tebuai dengan janji pinjaman yang mudah dan cepat.

2. Banyak guru yang tidak memiliki akses pembiayaan. Keterbatasan akses pembiayaan tersebut menyebabkan banyak guru yang terkendala dalam memperoleh pinjaman, dan akhirnya terjebak dalam tawaran pinjol ilegal.

3. Kemudahan provider untuk membuat aplikasi pinjol ilegal.

“Ada pengaruh iklan atau sosial media. Tawaran pinjol ilegal ini memberikan pinjaman dana yang cepat tanpa memperhatikan risiko, legalitas pemberi pinjaman dan kemampuan bayar kemudian menjadi pilihan,” ujar Kiki.

(Tim Redaksi: Kiki Safitri, Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com