Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI dan JICA Teken MoD Proyek MRT Jakarta East West Fase 1 Tahap 1, Pengembangan Ditargetkan Mulai 2024

Kompas.com - 12/11/2023, 11:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani risalah pembahasan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) proyek MRT Koridor Timur-Barat (East-West) fase 1 tahap 1.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, setelah penandatanganan MoD ini pihaknya akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek ini sehingga pada 2024 proses pengembangan MRT Jakarta East-West bisa dimulai.

"Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga proses pengembangan MRT timur barat dapat segera dimulai pada tahun 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Nantinya MRT Jakarta East-West akan memiliki panjang lintasan 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.

Baca juga: MRT Jakarta Upayakan Integrasi Antarmoda Terealisasi, Salah Satunya Tiket Bundling

Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi 4 tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 Tomang-Medan Satria sepanjang 30,1 km, Fase 1 Tahap 2 Kembangan-Tomang sepanjang 9,2 km, Fase 2 Timur Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km, dan Fase 2 Barat Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km.

"MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun," ucapnya.

Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta East-West akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.

Baca juga: Kembangkan Kawasan TOD di 5 Lokasi, MRT Jakarta Telah Kucurkan Rp 1,5 Triliun

 


Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap proyek MRT Jakarta East-West ini dapat berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat.

Menhub bilang, pembangunan transportasi massal MRT Jakarta ini sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.

"Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL," kata Menhub.

Menhub juga menyambut baik partisipasi aktif pihak Jepang untuk turut membangun infrastruktur transportasi massal di Indonesia.

"Selain soft loan, diperlukan skema pendanaan kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi. Saya berharap kedepannya akan lebih banyak kerjasama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang di sektor perkeretaapian," tuturnya.

Baca juga: China Dikabarkan Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menhub Buka Suara

Sebagai informasi, penandatangan MoD of Appraisal Mission dilakukan pada Sabtu (11/11/2023) oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi, Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setiono, dan Dirut MRT Jakarta Tuhiyat, yang mewakili pemerintah Indonesia, dengan Chief of Representative Indonesia Office JICA Mr. Yasui Takehiro.

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat (PJ) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, dan The Deputy Chief of Mission, Embassy of Japan Mr. Nagai Katsuro, di kantor Kemenhub, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com