Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penurunan Berlanjut, Nilai Ekspor RI Sebesar 22,15 Miliar Dollar AS pada Oktober 2023

Kompas.com - 15/11/2023, 13:36 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor RI kembali menurun secara tahunan (year on year/yoy) pada Oktober 2023. Kontraksi ini melanjutkan tren penurunan pada bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, nilai ekspor RI sebesar 22,15 miliar dollar AS pada Oktober 2023. Nilai tersebut turun sebesar 10,43 persen secara yoy.

Meskipun demikian, secara bulanan (month to month/mtm) nilai ekspor RI masih meningkat. Tercatat nilai ekspor nasional meningkat sebesar 6,76 persen secara mtm dari 20,75 miliar dollar AS.

"Secara tahunan nilai ekspor Oktober 2023 mengalami penurunan cukup dalam yaitu sebesar 10,43 persen," kata dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Nilai Ekspor RI Agustus 2023 Turun Drastis, Kemenkeu: Bukti Nyata Perlambatan Ekonomi Global

Penurunan itu utamanya dipicu kontraksi ekspor komoditas nonmigas. Tercata ekspor komoditas nonmigas pada Oktober 2023 sebesar 20,78 miliar dollar AS, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 23,44 miliar dollar AS.

Sementara itu, nilai ekspor komoditas migas meningkat tipis. Nilai ekspor komoditas migas tercatat sebesar 1,37 miliar dollar AS, lebih tinggi dari Oktober tahun lalu sebesar 1,29 miliar dollar AS.

"Kontraksi (ekspor) ini didorong penurunan ekspor non migas dan melanjutakn tren yang terjadi sejak awal tahun terutama disebabkan harga-harga komoditas unggulan di pasar global," tutur Pudji.

Baca juga: Kian Menyusut, Nilai Ekspor RI Hanya 19,29 Miliar Dollar AS pada April 2023


Data BPS menunjukan, harga berbagai komoditas ekspor unggulan RI memang mengalami penyusutan, mulai dari minyak kelapa sawit (-9,53 persen), batu bara (-63,54 persen), nikel (-17,03 persen), gas alam (-46,81 persen), hingga minyak mentah (-1,38 persen).

"Harga komoditas unggulan secara umum mengalami penurunan," ucap Pudji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com