Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Inflasi Mulai Mereda, Wall Street Bervariasi

Kompas.com - 17/11/2023, 07:55 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (17/11/2023) waktu setempat. Pergerakan Wall Street dibayangi oleh jeda yang terjadi usai relly kuat beberapa hari terakhir ini.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,13 persen atau 45,7 poin pada level 34.945,46. Sementara itu, S&P 500 naik sebesar 0,12 persen, dan mengakhiri sesi di level 4.508,24. Nasdaq Komposit naik tipis 0,07 persen dan ditutup pada level 14.113,67.

Cisco System turun hampir 10 persen sehari usai perusahaan pembuat perangkat keras jaringan itu menawarkan perkiraan yang lebih rendah pada kuartal selanjtnya dan akhir tahun ini. Saham Walmart ambles 8 persen usai perusahaan ritel itu memperkirakan pendapatan yang lebih rendah tahun ini.

Kedua saham tersebut menjadi pemberat paling besar pada indeks DJIA untuk perdagangan Kamis. Di sisi laing, saham Chevron juga ambles 1,5 persen akibat penurunan harga minyak dunia sebesar 5 persen.

Baca juga: Sentimen Data Inflasi Masih Bayangi Pasar, Reli Wall Street Berlanjut

Reli bulan November mulai menunjukkan perlambatan. Saham-saham pada tiga indeks utama Wall Street masing - masing naik 2 persen.

Kenaikan harga saham pada pekan ini, membantu mendorong kenaikan saham di awal pekan ini.

Indeks harga produsen bulan Oktober, yang mengukur harga grosir, turun 0,5 persen. Dimana hal ini menandai penurunan bulanan terbesar sejak April 2020.

Sementara itu, indeks harga konsumen cenderung datar untuk bulan Oktober. Ini juga dinilai sebagai tanda positif bagi pasar, karena investor menilai Federal Reserve akan mulai menunda kenaikan suku bunga.

Baca juga: Moodys Pangkas Outlook Ekonomi AS Jadi Negatif, Apa Sebabnya?

“Data perekonomian sejauh ini mengonfirmasi bahwa untuk saat ini kita sedang berada dalam perlambatan, kembali ke arah inflasi yang lebih rendah tanpa adanya bukti kontraksi yang parah,” kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Wealth Management mengutip CNBC.

“Ini seperti skenario Goldilocks mengenai perlambatan inflasi, tetapi tidak terlalu cepat,” tambahnya.

Rata-rata indeks utama mengalami kenaikan yang cukup besar pada bulan ini. S&P 500 naik lebih dari 7 persen, sedangkan Dow naik 5,7 persen. Di sisi lain, Nasdaq naik 9,8 persen.

Baca juga: Inflasi AS Turun, Wall Street Pesta Pora

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Whats New
Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Whats New
Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com