Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OJK: Guncangan Perekonomian Global Nampaknya Masih Akan Terus Melanda...

Kompas.com - 20/11/2023, 16:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebutkan, guncangan perekonomian global berpotensi berlanjut pada 2024. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh proyeksi teranyar berbagai lembaga keuangan dunia.

Berbagai lembaga keuangan internasional merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun depan.

Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) misalnya. Dalam laporan edisi Oktober 2023, IMF merevisi ke bawah 0,1 persen proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi hanya 2,9 persen.

Sebelumnya, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) telah melakukan hal serupa. OECD memprediksi, perekonomian dunia tumbuh 2,8 persen pada tahun depan dalam dokumen outlook September 2023. Angka proyeksi itu lebih rendah 0,2 persen dari outlook periode Juni 2023.

"Guncangan perekonomian global nampaknya masih terus akan melanda pasca pemulihan Covid-19 ini," ujar Mahendra, dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Beberkan Kondisi Perekonomian Global Terkini, Sri Mulyani: Ketidakpastian Meningkat...

"Beberapa organisasi menyampaikan prakiraan bahwa di tahun 2024 nampaknya pertumbuhan ekonomi dunia juga akan melambat dan lebih rendah dari prakiraan semula," sambungnya.

Salah satu pemicu utama perlambatan pertumbuhan itu ialah tingginya tingkat suku bunga acuan bank sentral berbagai negara yang diprediksi berlanjut hingga tahun depan. Penyesuaian tingkat suku bunga acuan bank sentral terjadi dengan cepat, sehingga berdampak terhadap perlemahan permintaan dunia.

"(Suku bunga tinggi) telah menimbulkan beberapa guncangan atau turbulance hebat di perekonomian dan sektor keuangan berbagai negara maju, maupun berkembang," kata Mahendra.

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Kondisi Perekonomian Global Masih Lemah

Perekonomian Indonesia masih terjaga

Meskipun demikian, sejauh ini perekonomian Indonesia dinilai masih terjaga. Berbagai lembaga keuangan internasional masih mempertahankan atau bahkan merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) RI tahun depan di kisaran 5 persen.

Proyeksi itu selaras dengan berbagai target pemerintah yang termuat dalam Asumsi Dasar Makro RAPBN 2024. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh 5,2 persen, inflasi kian menyusut ke level 2,8 persen, dan nilai tukar rupiah terjaga di level Rp 15.000 per dollar AS.

Di tengah optimisme tersebut, Mahendra menyoroti fenomena penurunan harga komoditas ekspor unggulan RI. Normalisasi harga komoditas seperti minyak kelpa sawit, batu bara, hingga nikel, telah berimbas terhadap kinerja neraca dagang nasional.

"OJK berupaya terus menjaga stabilitas sistem keuangan dan sektor jasa keuangan tetap optimal," ucapnya.

Baca juga: Kondisi Perekonomian Global Dinilai Lebih Baik dari Perkiraan Awal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com