Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Tahun Politik 2024, Kredit Korporasi Bank BTPN Menurun

Kompas.com - 22/11/2023, 19:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melaporkan terjadi penurunan permintaan kredit, terutama dari sektor korporasi pada akhir 2023 ini.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menjelaskan, kredit sektor korporasi sendiri pada umumnya dapat menyumbang pertumbuhan hingga 12 persen.

"Tapi korporasi tahun ini kelihatan agak sedikit melemah," kata dia usai acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).

Henoch sendiri tidak memberitahu secara detil berapa besar angka penurunan yang dialami Bank BTPN.

Baca juga: Penuhi Aturan Free Float 7,5 Persen, BTPN Bakal Cari Investor

Ia menambahkan, pelemahan permintaan kredit korporasi ini ditengarai terjadi karena adanya tahun politik pada 2024.

Namun begitu, Henoch optimistis permintaan kredit korporasi tahun depan akan menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Itu tercermin dari berbagai proposal yang telah masuk ke BTPN terkait rencana bisnis tahun depan.

"Walaupun mungkin menunggu di semester II-2024," imbuh dia.

Sebagai informasi, pada semester I-2023, total penyaluran kredit Bank BTPN tercatat Rp 148,71 triliun, atau turun 0,4 persen secara tahunan.

Baca juga: Gandeng MAMI, BTPN Tawarkan 7 Reksadana

 


Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksi penyaluran kredit baru perbankan kembali tumbuh pada Oktober 2023.

Namun demikian, laju pertumbuhan diprediksi melambat, seiring dengan permintaan pembiayaan yang melemah.

Berdasarkan jenis kredit, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memerinci, hampir seluruh kategori juga tumbuh melambat, mulai dari kredit investasi tumbuh 60,3 persen, kredit modal kerja tumbuh 70 persen, serta kredit konsumsi lainnya tumbuh 66,4 persen.

Hanya kredit konsumsi khusus KPR yang tumbuh lebih pesat, yakni sebesar 66,2 persen.

"Faktor utama yang memengaruhi prakiraan perlambatan penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan," ungkap dia.

Baca juga: BTPN Ingatkan Pengguna Paylater: Kalau Hanya untuk Hura-hura, Itu Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com