Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Libur Thanksgiving, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Kompas.com - 23/11/2023, 07:54 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (22/11/2023) waktu setempat atau jepang libut Thanksgiving. Harga saham mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu setelah imbal hasil sempat mengalami penurunan ke level terendah dalam dua bulan.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan 184,74 poin, atau 0,53 persen, menjadi 35.273,03. S&P 500 menguat 0,41 persen menjadi 4.556,62. Sementara Nasdaq Komposit bertambah 0,46 persen, dan berakhir pada posisi 14.265,86.

Lebih dari separuh saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York naik pada hari Rabu. Ini menunjukkan semakin luasnya reli pasar. Nasdaq yang merupakan indeks yang padat saham teknologi juga mengalami peningkatan, dimana sebanyak 62,9 persen saham mengalami kenaikan.

Baca juga: Reli Wall Street Terhenti Usai Munculnya Isyarat The Fed

Saham small caps dan big caps menguat dimana masing - masing naik 0,7 persen dan 0,6 persen. Sementara itu, sektor energi kehilangan 0,1 persen, usai OPEC menunda pertemuan mengenai pengurangan produksi yang semula dijadwalkan pada akhir pekan. Marathon Oil, EOG Resources, dan Devon Energy ditutup lebih rendah.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10 tahun sempat turun menjadi 4,36 persen pada Rabu pagi, yang merupakan level terendah sejak 22 September. Hal ini juga menandai penurunan signifikan pada imbal hasil obligasi 10 tahun setelah melampaui angka 5 persen pada bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam 16 tahun.

Baca juga: Menanti Arah Kebijakan The Fed, Bursa Saham AS Berakhir Hijau

Pada hari sebelumnya, Federal Reserve memberi isyarat dalam catatan pertemuan terbarunya bahwa kebijakan moneter akan tetap bersifat restriktif, dan tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Menurut perdagangan berjangka dana fed fund, investor tetap optimis bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember.

Perusahaan pembuat chip Nvidia melaporkan hasil kuartalan terbarunya pada hari Selasa usai penutupan pasar. Perusahaan ini membukukan laba dan pendapatan fiskal kuartal ketiga yang disesuaikan dengan ekspektasi, namun memperingatkan kemungkinan adanya pembatasan ekspor di China, yang berdampak pada tekanan fiskal di kuartal IV-2023. Saham Nvidia turun 2,5 persen pada hari Rabu.

Baca juga: Chatib Basri: 1 Persen Perlambatan Ekonomi China Bikin Ekonomi Indonesia Turun 0,3 Persen


S&P 500 dan Nasdaq Komposit pada hari Selasa mengakhiri kenaikan lima hari berturut-turut, karena reli bulan November yang terhenti. Dow juga ditutup melemah. Namun, rata-rata indeks utama masih berada pada laju kenaikan bulanan. Nasdaq telah menguat 11 persen di bulan November, Dow telah naik hampir 7 persen, dan S&P 500 naik lebih dari 8 persen selama periode tersebut.

“Saya mungkin akan lebih condong ke arah, reli ini bisa berlanjut sedikit lebih lama,” kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management mengutip CNBC.

“Soft landing dari The Fed semakin mungkin terjadi karena inflasi terus menurun. Dengan latar belakang tersebut, menjelang tahun 2024, saya pikir ekuitas akan terus menunjukkan kinerja yang cukup baik,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com