Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: 1 Persen Perlambatan Ekonomi China Bikin Ekonomi Indonesia Turun 0,3 Persen

Kompas.com - 22/11/2023, 19:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlambatan pertumbuhan ekonomi China akan berpengaruh pada ekonomi Indonesia.

Ekonom dan Co Founder Creco Research Institute M. Chatib Basri mengatakan, di pasar barang negara yang sangat berpengaruh pada perdagangan Indonesia dan negara ASEAN adalah China.

Pelemahan permintaan impor China yang melambat akan membuat permintaan ekspor dari Indonesia juga melambat.

"Satu persen perlambatan ekonomi di China, itu memiliki dampak perkiraannya sebesar 0,3 persen (untuk ekonomi Indonesia)," kata dia dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Perlambatan Ekonomi China Jadi Kabar Buruk Buat Indonesia, Mengapa?

Sebagai gambaran, ekonomi China sempat melambat dari 5,2 persen menjadi 4,5 persen secara tahunan, atau sekitar 0,7 persen.

Dengan begitu, perekonomian Indonesia juga akan terdampak kurang dari 0,3 persen.

Mantan Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 itu menyebut, Indonesia saat ini berada di tengah kombinasi dari berbagai tantangan global.

"Itu saya sebut perfect storm," imbuh dia.

Selain perlambatan permintaan barang dari China, pasar barang global juga mengalami fragmentasi pasar.

Baca juga: 9 Investor Akan Bangun Hunian di IKN, Ada China dan Malaysia

Artinya, dalam situasi global yang tidak pasti banyak negara menerapkan restriksi atau pembatasan ekspor. Tujuannya, negara ingin memastikan kebutuhan domestik terpenuhi.

Misalnya, India melakukan pembatasan ekspor beras untuk mematikan pasokan dalam negeri terjaga.

Sebagai pemasok beras terbesar, hal ini membuat harga beras menjadi naik dan suplai beras mengalami gangguan.

"Restriksi ekspor mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir," ucap dia.

Baca juga: Milenial dan Gen Z Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com