Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Investor Akan Bangun Hunian di IKN, Ada China dan Malaysia

Kompas.com - 21/11/2023, 05:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono mengatakan, ada 9 perusahaan yang melakukan investasi di sektor hunian di IKN Nusantara dalam skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Ia mengatakan, 3 dari 9 perusahaan tersebut merupakan investor dari Malaysia dan China.

"Dari 9 pemrakarsa ternyata sepertiganya adalah asing, 3 di antaranya dari luar negeri 2 dari Malaysia, dan satu dari Tiongkok," kata Agung dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Otorita IKN Targetkan Investasi Rp 45 Triliun

"Jadi ini menunjukkan bahwa investor asing juga sudah masuk di sektor hunian," sambungnya.

Agung mengatakan, sembilan perusahaan tersebut yaitu Summarecon akan membangun 6 tower perumahan ASN, Citic Construction asal China akan membangun 60 tower Kementeriam Pertahanan dan Keamanan.

Kemudian, Tritiland akan membangun 8 tower hunian ASN, PT Nindya Karya akan membangun 8 civil servant tower, Intiland akan membangun 109 townhouse, Maxim asal Malaysia akan membangun 10 tower hunian ASN.


Lalu, IJM asal Malaysia membangun 20 tower hunian ASN, Ciputra membangun 10 tower dan 20 townhouse, dan Rockfields membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak.

"Jadi ini menunjukkan bahwa investor asing juga sudah masuk di sektor hunian, bahkan sebagian dari mereka sudah menyelesaikan studi kelayakan," ujarnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, 9 perusahaan tersebut hampir menyelesaikan seluruh tahapan investasi untuk kemudian dilakukan lelang.

"Karena ini skemanya KPBU, itu nanti akan dilakukan pengadaan atau lelang, yang kalau tidak ada peminat yang mampu menyamai mereka maka mereka akan dipilih, ditunjuk sesuai KPBU dan kemudian melakukan groundbreaking juga setelahnya," ucap dia.

Baca juga: Otorita IKN: Investor Domestik Lebih Sat Set...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com