Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Pulih, Ekonomi Singapura 2024 Diprediksi Tumbuh 1-3 Persen

Kompas.com - 23/11/2023, 09:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Singapura diproyeksikan akan tumbuh 1 sampai 3 persen pada 2024. Prediksi itu didukung oleh pemulihan pada industri perjalanan dan pariwisata.

Di sisi lain, penurunan di sektor manufaktur dan sektor terkait perdagangan juga diprediksi akan segera berakhir.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura melaporkan produk domestik bruto (PDB) Singapura tumbuh 1,1 persen secara tahunan. Ini lebih tinggi dari perkiraan dan ekspektasi pada analis.

Banyak ekonom memperkirakan pertumbuhan PDB Singapura hanya sebesar 0,7 persen, sesuai dengan perkiraan awal pemerintah.

Pada kuartal II-2023, ekonomi Singapura tumbuh 0,5 persen secara tahunan.

Baca juga: Ratusan Investor Asing Minat Investasi di IKN, Paling Banyak dari Singapura

Sementara, ekonomi Singapura tumbuh 1,4 persen secara kuartalan dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya.

Dengan hasil pertumbuhan ekonomi ini, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura lantas merevisi perkiraan pertumbuhan PDB Singapura pada akhir 2023

"Menjadi sekitar 1 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,5 persen menjadi 1,5 persen," ujar laporan tersebut dilansir dari CNBC, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Sektor Konstruksi Terdampak Ekonomi Global, Airlangga: Kita Harus Mampu Lalui Masa Sulit Ini

Pemulihan yang sedang berlangsung dalam perjalanan udara dan pariwisata kemungkinan besar akan mendukung sektor penerbangan dan pariwisata Singapura seperti transportasi udara dan akomodasi.

Di sisi lain, kondisi pasar tenaga kerja yang tangguh juga akan terus mendukung sektor-sektor yang berhubungan dengan konsumen termasuk perdagangan ritel, serta makanan dan minuman.

Kementerian Perdagangan dan Industri memperkirakan tahun depan akan ada penyeimbangan kembali dari layanan ke barang.

Normalisasi tingkat persediaan juga kemungkinan akan mendukung perubahan haluan dalam aktivitas manufaktur global sepanjang tahun ini.

Baca juga: [POPULER MONEY] Mampukah Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen? | Tiap 1 Persen Ekonomi China Melambat, Ekonomi RI Turun 0,3 Persen

 


Secara khusus, permintaan elektronik global akan meningkat, sehingga menguntungkan kelompok elektronik dan teknik presisi di Singapura.

Pertumbuhan di sektor perdagangan besar juga diperkirakan akan menguat karena membaiknya permintaan eksternal terhadap komponen elektronik, telekomunikasi, dan komputer.

"Jika suku bunga global mulai moderat pada 2024, sektor keuangan dan asuransi juga diperkirakan akan mencatatkan pemulihan yang moderat,” tutup laporan tersebut.

Baca juga: TransNusa Kini Layani Penerbangan ke Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

Spend Smart
Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Whats New
Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com