Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada PHK Massal Global, Citi Indonesia: Penyelarasan Prioritas Bisnis

Kompas.com - 23/11/2023, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank investasi Citigroup memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebagai bagian dari perombakan yang dilakukan CEO Jane Fraser.

Director Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari mengatakan, perubahan struktur global adalah langkah logis untuk mewujudkan strategi Citi menjadi mitra perbankan bagi institusi dengan kebutuhan lintas negara.

Hingga saat ini, pengurangan karyawan yang berhubungan dengan perubahan struktur Citi masih terjadi di tingkat regional dan global.

Baca juga: Amazon Kembali PHK Ratusan Karyawan

"Pengurangan ini bertujuan untuk menyelaraskan prioritas bisnis kami dengan kondisi pasar saat ini," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Ia menambahkan, pihaknya akan terus meninjau bisnis sepanjang tahun. Hal itu bertujuan memastikan talenta yang tepat berada di posisi yang tepat demi mendukung kebutuhan bisnis dan klien.

Selain itu, Puni juga menjelaskan perubahan struktur global Citi tidak berkaitan dengan selesainya penjualan dan migrasi bisnis consumer banking Citi di Indonesia.

Baca juga: Pengusaha Ritel: Aksi Boikot Produk yang Diduga Pro Israel Bisa Berujung PHK

"Penjualan tersebut mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan," imbuh dia.

Penjualan ini tidak termasuk bisnis institusional banking Citi yang terdiri dari banking, services, dan markets.

Puni menerangkan, perusahaan fokus mengembangkan bisnis institusional Citi di Indonesia, melayani klien di pasar, secara regional dan global melalui jaringan untuk mendukung kebutuhan lintas batas.

Baca juga: Perombakan Bisnis, PHK Citigroup Segera Dimulai

Sebagai informasi, United Overseas Bank (UOB) telah selesai mengakuisisi bisnis perbankan konsumer Citigroup di Indonesia. Hal itu diikuti dengan integrasi penuh aset dan liabilitas Citibank Indonesia ke UOB Indonesia.

Citi Country Officer untuk Indonesia Batara Sianturi mengatakan, penjualan tersebut mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan.

Citi dan UOB pertama kali mengumumkan transaksi ini pada Januari 2022 sebagai bagian dari perjanjian penjualan yang lebih luas yang mencakup perbankan konsumen di Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

"Secara total, penjualan keempat bisnis konsumen tersebut kepada UOB telah memberikan keuntungan modal sekitar 1,1 miliar dollar AS," kata dia.

Baca juga: Bank-bank Besar AS PHK Karyawan, Total 20.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com