Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Kampung Nelayan Modern di Biak

Kompas.com - 25/11/2023, 18:05 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) mendukung kesinambungan Kampung Nelayan Modern (Kalamo).

Hal itu diwujudkan Kementerian KP dengan menyiapkan bale pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

Untuk diketahui, bale pelatihan yang dikelola oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) BPPSDM di bawah Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP).

Adapun bale pelatihan tersebut diperuntukkan bagi pengembangan kapasitas masyarakat setempat.

Lewat bale tersebut, BPPSDM menggelar kegiatan pendampingan, penyampaian informasi dan sosialisasi kebijakan pembangunan dan inovasi teknologi kelautan dan perikanan.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia, Kementerian KP Teken MoU Pengembangan SDM dengan Mitra di Korsel

Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta saat peresmian Kalamo mengatakan, lokasi bale pelatihan terintegrasi dengan kantor koperasi, pabrik es, gudang beku, dan bengkel nelayan di Kalamo.

Adapun pembangunan bale tersebut sudah dilengkapi dengan smart TV, speaker aktif, meja dan kursi untuk pelatihan, serta fasilitas lain.

"Harapannya untuk masyarakat, baik nelayan maupun ibu-ibu di Kalamo untuk meningkatkan keterampilan SDM. Di bale ini ada banyak pelatihan, seperti perawatan mesin dan pengolahan produk-produk perikanan,” ujar Nyoman dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).

Nyoman melanjutkan, ada empat penyuluh yang disiagakan di bale tersebut. Setiap penyuluh senantiasa berkoordinasi dengan satuan administrasi pangkal (satminkal).

“Bila sudah ada peningkatan pengetahuan, kami berharap pengetahuan tersebut disebarluaskan kepada masyarakat lainnya," terang Nyoman.

Baca juga: Perkuat Pendidikan Vokasi di Sektor Maritim, Kementerian KP Kembangkan Sejumlah Strategi

Presiden RI Joko Widodo bersama ibu-ibu nelayan peserta pelatihan pengolahan produk perikanan dan batik ecoprint saat peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber Binyeri, Biak Numfor, Papua, 23 November lalu.Dok. Kementerian KP Presiden RI Joko Widodo bersama ibu-ibu nelayan peserta pelatihan pengolahan produk perikanan dan batik ecoprint saat peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber Binyeri, Biak Numfor, Papua, 23 November lalu.

Rekayasa sosial

Dalam rangka implementasi Kalamo, BPPSDM juga  telah melakukan rekayasa sosial yang di koordinasikan oleh Balai Besar Riset Sosial dan Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP).

Selain itu, dilakukan pula capacity building dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan, serta menjembatani kegiatan bimbingan teknis (bimtek), workshop, ataupun sertifikasi. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas SDM.

Adapun capacity building tersebut digelar dengan menggadeng seluruh Unit Eselon 1 KKP yang dikolaborasi dan dikoordinasikan oleh Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP.

“Pelatihan oleh BPPP Ambon digelar guna mendukung Kalamo, seperti penanganan ikan di atas kapal bagi 30 nelayan, pelatihan diversifikasi pengolahan hasil perikanan bagi 30 wanita nelayan, serta pelatihan perawatan dan perbaikan mesin penggerak utama kapal bagi 30 nelayan,” terang Nyoman.

Selain itu, imbuh dia, ada pula pelatihan laminasi kapal fiber bagi 30 nelayan dan pelatihan sertifikasi kecakapan nelayan bagi 90 orang.

Baca juga: Gandeng PT AMNT, Kementerian KP Jalankan Studi Perairan Laut Dalam di Perairan Sumbawa

Halaman:


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com