JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III 2023 sebesar 7,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 11 triliun.
Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, pertumbuhan pendapatan usaha ini dikontribusi dari pendapatan tol yang meningkat 5,1 persen (yoy) menjadi Rp 9,8 triliun dan pendapatan usaha lain yang meningkat 34,8 persen (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun.
"Realisasi EBITDA perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp 6,8 triliun, meningkat 5,7 persen dari kuartal III tahun 2022 dengan realisasi EBITDA Margin mencapai level 62,1 persen di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroaan," ujarnya di Jakarta, Senin (4/1/2023).
Baca juga: Tak Ada Diskon Tarif Tof Selama Nataru, Ini Alasan Jasa Marga
Nixon menyebut, terdapat dua aksi korporasi yang turut mempengaruhi kinerja perseroan pada kuartal III 2023, yaitu divestasi Jalan Layang MBZ dan membeli kembali (buyback) unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada PT JSB, PT JSN dan PT JNK.
"Walaupun demikian, tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi dimaksud, Jasa Marga masih berhasil meningkatkan pendapatan usaha dan EBITDA hingga kuartal III 2023, yaitu pendapatan usaha sebesar Rp 10,57 triliun meningkat 10,6 persen dari Kuartal III 2022 sebesar Rp 9,57 triliun dengan realisasi EBITDA perseroan mencapai Rp 6,46 triliun meningkat 8,9 persen dibandingkan Kuartal III 2022 sebesar Rp 5,93 triliun," jelasnya.
Selain itu, Jasa Marga mencatat total aset sebesar Rp 124,9 triliun.
Adapun untuk core profit hingga kuartal III 2023 mencapai Rp 1,86 triliun, meningkat 84,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu.