Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTNA Ungkap Penyebab Petani Sulit Dapat Pupuk Subsidi meski Distribusi Pakai Aplikasi

Kompas.com - 07/12/2023, 08:15 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat mengungkapkan, petani hingga saat ini masih sulit mendapatkan pupuk subsidi meskipun pendistribusiannya sudah menggunakan aplikasi iPubers.

Untuk diketahui, iPubers merupakan aplikasi hasil integrasi antara platform T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan) dengan platform Rekan milik PT Pupuk Indonesia (Persero).

Ketua KTNA Jawa Barat Otong Wiranta menjelaskan, penyebabnya adalah petani belum sepenuhnya mengerti soal mekanisme mendapatkan pupuk yang baru atau transisi dari cara manual ke online.

"Petani belum sepenuhnya mengerti soal mekanisme mendapatkan pupuk yang baru atau transisi dari cara manual ke online. Terutama petani padi yang sudah sepuh, latar pendidikan mereka hanya SD atau SMP," ujar Otong dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (6/12/ 2023).

Baca juga: Musim Tanam, Petani di Brebes Keluhkan Sulit Dapat Pupuk Subsidi Meski Pegang Kartu Tani

Lebih lanjut Otong mengatakan, karena mayoritas latar pendidikan yang rendah, petani tersebut menginginkan cara mengakses pupuk subsidi yang lebih mudah.

Selain pendidikan yang menjadi kendala sulitnya mendapatkan pupuk subsidi adalah soal jaringan internet.

Otong bilang, jaringan internet di sejumlah daerah masih belum terkoneksi dengan baik sehingga banyak petani dan kios pupuk banyak yang kembali ke transaksi manual.

"Belun lagi rendahnya informasi yang didapatkan, sehingga masih banyak petani yang belum memahami mekanisme penebusan pupuk subsidi melalui iPubers," katanya.

Baca juga: Kartu Tani Kurang Efektif, Tebus Pupuk Subsidi Bisa Pakai KTP

 


Selain itu, Otong menilai pemerintah harus terus melakukan penyesuaian validitas data penerima dan penyalur pupuk bersubsidi. Sebab, menurut KTNA, data yang ada masih sama dengan data pada tahun lalu sehingga berakibat terhadap alokasi dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi.

Selain itu, lanjut dia, petani yang sudah tidak berdomisili sesuai data yang ada, tetapi masih ada yang terdaftar dalam penerima pupuk subsidi di wilayah itu. Sementara itu, kebijakan penyaluran di masing-masing daerah juga kerap berbeda.

"Jadi masalah yang dihadapi di daerah-daerah berbeda tetapi hampir sama. Harapannya, kendala-kendala ini ke depan bisa diminimalisir," pungkasnya.

Baca juga: Ombusdman: Pengawasan Distribusi Pupuk Subsidi Masih Lemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com