Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Kompas.com - 11/12/2023, 19:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan United Nations Development Programme (UNDP) meluncurkan Program Catalytic Funding dan Program Incentivizing Mitigation Outcomes sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk memerangi isu lingkungan dan perubahan iklim melalui Nationally Determined Contribution (NDC).

Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto mengatakan, program Catalytic Fund ini juga dilakukan untuk pemenuhan target pembangunan berkelanjutan(SDGs), akselerasi skala dampak yang dicapai oleh keseluruhan bisnis yang dilakukan startup di bawah Indonesia Impact Fund (IIF), serta mendukung ekosistem penetapan harga karbon di Indonesia.

“Untuk mewujudkan SDGs dan Net Zero diperlukan pendekatan partisipatif dari segala sektor baik pemerintah dan swasta. Selama ini, aktivitas bisnis sering dianggap hanya mengejar pertumbuhan namun kurang memikirkan dampak lingkungan dan sosial sehingga muncul kerangka Environmental, Social dan Governance (ESG),” jelas Joko di Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Mengomunikasikan ESG

Program Catalytic Fund ini merupakan langkah awal komitmen BPDLH dalam percepatan target pembangunan berkelanjutan serta melibatkan pelaku ekosistem terkait seperti startup dalam menerapkan praktik terbaik dan inisiatif investasi berdampak dengan pendekatan inovatif dalam mendorong ESG melalui kemitraan publik-swasta.

Joko menambahkan, pendanaan berkelanjutan berbasis prinsip ESG diterapkan di Indonesia dalam berbagai instrumen dan skema pendanaan inovatif. Program Catalytic Funding bertujuan meningkatkan dan mempercepat kontribusi dampak investasi BPDLH dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan.

Program ini melibatkan startup yang didukung oleh portofolio IIIF, untuk menerapkan solusi dampak manfaat berskala besar dengan memperluas aktivitas bisnis mereka ke wilayah berisiko tinggi, wilayah yang kurang terlayani atau kelompok populasi rentan, termasuk masyarakat area pesisir dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). UNDP sendiri berperan aktif sebagai mitra strategis BPDLH melalui pendanaan dan bantuan teknis terhadap pengukuran dan pengelolaan dampak secara berkelanjutan

“Salah satu peluang untuk mengarusutamakan ESG dalam pembangunan di Indonesia adalah dengan penerapan blended finance yang akan mengakomodir keterlibatan industri jasa keuangan, swasta dan filantropis dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia,” lanjut Joko.

Implementasi efektif dari pendanaan berkelanjutan memerlukan keterlibatan dan kerja sama aktif dengan berbagai pihak termasuk sektor keuangan, sektor swasta, filantropi, dan lembaga multilateral. Dalam kesempatan yang sama BPDLH dan UNDP juga meluncurkan program Incentivizing Mitigation Outcomes sebagai langkah akselerasi para pelaku usaha di Indonesia dalam mengimplementasikan aksi mitigasi perubahan iklim.

Melalui program Incentivizing Mitigation Outcomes, BPDLH didukung penuh UNDP menyiapkan dua modalitas dalam memberikan insentif yaitu bagi pengelola aksi mitigasi yang sudah menyusun Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) dan tervalidasi oleh Lembaga Validasi dan Verifikasi, dan bagi pemilik Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) Gas Rumah Kaca (GRK) untuk berpartisipasi dalam Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) sebagai bentuk kontribusi pencapaian target ENDC Indonesia.

UNDP Resident Representative Norimasa Shimomura mengatakan, program Catalytic Funding dan Incentive Mitigation Outcomes menunjukan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mencapai target SDGs maupun NDC.

“Gotong royong antar-pemangku kepentingan sangat penting dalam upaya kita mencapai SDGs. Oleh karena itu, UNDP tetap teguh menjadi mitra terpercaya pemerintah Indonesia sehingga harapannya Indonesia akan menjadi negara yang terdepan dalam upaya pendanaan yang inovatif serta tercapainya netralitas karbon,” lanjutnya.

Baca juga: Startup Diprediksi Masih Akan Kesulitan Pendanaan Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com