Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melemah 7 Persen, Bitcoin Turun dari Level Tertinggi

Kompas.com - 12/12/2023, 07:57 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga bitcoin (BTC) mengalami penurunan 7 persen pada perdagangan Senin (11/12/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB, menjadi di bawah level 41.00o dollar AS per coin.  Bitcoin berada di posisi 40.300 dollar AS per coin yang setara dengan Rp 628,6 juta (kurs Rp 15.600 per dollar AS).

Pada akhir Minggu malam pekan lalu harga bitcoin sempat berada di level 40.887,81 dollar AS per coin dan pada perdagangan hari Senin, harga bitcoin ambles ke posisi 40.300 dollar AS per coin. Sepanjang pekan lalu, harga Bitcoin sempat mencapai level tertinggi yakni 44.000 dollar AS per coin.

Sementara itu, kripto eter turun 7 persen pada hari Senin menjadi 2.202,92. SOL atau Solana juga ambles 7 persen, sementara XRP Ripple ikut melemah 8 persen. Menurut Coin Metrics, bitcoin dan ether sedang menuju hari-hari terburuknya sejak 18 Agustus dan 9 Maret.

Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 651 Juta, Tertinggi sejak Mei 2022

Ekuitas kripto juga terseret ke bawah, dimana Coinbase turun sekitar 5 persen, sementara MicroStrategy kehilangan 7 persen. Bitcoin Miners turun dua digit, seiring dengan pelemahan saham Riot Platforms dan Marathon Digital masing-masing 11 persen dan 12 persen. Seaham CleanSpark dan Energi Iris juga turun masing-masing 15 persen dan 14 persen.

Pergerakan ini terjadi setelah kenaikan bitcoin sebesar 12 persen pada awal Desember. Penurunan harga kripto juga seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS dapat menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin spot pertama pada awal Januari.

Galaxy Digital memperkirakan ukuran pasar ETF bitcoin AS yang dapat ditangani adalah sekitar 14 triliun dollar AS pada tahun pertama setelah peluncuran, dan meningkat menjadi sekitar 26 triliun dollar AS pada tahun kedua.

“Bitcoin terus menjadi panas,” kata Rob Ginsberg dari Wolfe Research mengutip CNBC.

“Koin tersebut tampaknya diperdagangkan dengan penuh semangat yang belum pernah terlihat sejak bulan-bulan awal tahun 2021 ketika mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” lanjut dia.

Bitcoin telah mengalami kenaikan yang stabil dalam beberapa minggu terakhir, menyusul sikap apatis pasar dalam jangka waktu lama yang membuat harga diperdagangkan dalam kisaran sempit selama berbulan-bulan.

Pelemahan yang tiba-tiba memicu lonjakan likuidasi. Menurut CoinGlass, bitcoin telah mengalami likuidasi jangka panjang senilai 146 juta dollar AS selama 22 jam terakhir, sementara ether telah mengalami likuidasi senilai 100 juta dollar AS.

Baca juga: Platform Kripto di Asia Tenggara Buat Aliansi, Ini Tujuannya


Ginsberg mengatakan masih banyak momentum tersisa dalam tren naik bitcoin saat ini. Analis grafik sepakat bahwa mata uang kripto harus terus turun agar mereka dapat mempertimbangkan kembali potensi reli.

ETF bitcoin akan berfungsi sebagai yang pertama dari serangkaian katalis positif yang disiapkan untuk mata uang kripto tahun depan. Meskipun calon investor bitcoin masih bertahan untuk membeli ETF, investor lain optimis terhadap kenaikan harga pada bulan-bulan setelah halving (penurunan profit) Bitcoin, yang diperkirakan akan terjadi pada musim semi 2024.

Investor kripto juga menunggu langkah-langkah yang diambil oleh Federal Reserve, khususnya minggu ini melalui pertemuan kebijakan terakhir tahun ini yang dijadwalkan dimulai pada hari Selasa, mengenai suku bunga pada 2024.

Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi, Bagaimana Prospek ke Depan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com