JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas mata uang kripto, NFT, metaverse, DeFi, yang semuanya didukung oleh teknologi blockchain, menunjukkan semakin populernya adopsi kripto di dunia. Namun demikian, prevalensi tidak selalu disertai dengan reputasi yang baik.
Dunia kripto masih didominasi oleh pria. Keterlibatan dan kepemimpinan perempuan di dunia kripto dapat membantu mengubah persepsi ini dan membangun citra yang lebih positif untuk industri ini.
"Industri mata uang kripto didominasi oleh laki-laki. Sebuah survei terkini menemukan bahwa kurang dari 5 persen pendiri kripto dan kurang dari 10 persen mitra dana kripto adalah perempuan," kata Gracy Chen dari BitGet dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Baca juga: Inklusivitas Dipandang Bisa Majukan Industri Kripto dan Blockchain
Menurut laporan yang berbeda, hanya 26 persen dari holder kripto saat ini di AS yang merupakan perempuan.
Kurangnya kepemimpinan dan investor perempuan dapat mengurangi keragaman dunia kripto, dan dapat menghalangi perkembangan industri ini.
Ada beragam alasan yang menyebabkan hal ini terjadi menurut Chen. Perempuan sering kali terlihat kurang percaya diri di beberapa bidang, termasuk di dunia keuangan.
Sebuah studi Fidelity menunjukkan bahwa hanya 33 persen perempuan yang merasa percaya diri dengan kemampuan mereka membuat keputusan investasi.
Baca juga: Binance Terjerat Kasus Pencucian Uang, Investor Kripto Diminta Hati-hati
"Tetapi kita juga bisa menginterpretasikan angka ini dengan cara lain. Investor perempuan mempunyai perspektif keuangan yang lebih bijaksana dan mungkin kurang berminat untuk berinvestasi pada aset berisiko seperti mata uang kripto, yang biasanya dianggap sangat volatil," papar Chen.