Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Pertahankan Suku Bunga dan Isyaratkan Turun Tahun Depan

Kompas.com - 14/12/2023, 07:14 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - The Federal Reserve (The Fed) untuk ketiga kalinya kembali mempertahankan suku bunga acuannya, Rabu (13/12/2023) waktu setempat. Selain itu Bank Sentral Amerika Serikat ini juga mengindikasikan potensi pemotongan suku bunga pada 2024.

Dengan berkurangnya tekanan inflasi dan perekonomian yang solid, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman semalam dalam kisaran yang ditargetkan antara 5,25 persen hingga 5,5 persen.

Seiring dengan keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga, anggota FOMC memperkirakan setidaknya tiga kali penurunan suku bunga pada tahun depan. Meski lebih sedikit dari perkiraan pasar, namun hal ini lebih agresif dari apa yang diindikasikan FOMC sebelumnya.

Baca juga: The Fed Beri Isyarat Penurunan Suku Bunga, Wall Street Berkibar, Dow Bikin Rekor

Pasar telah mengantisipasi secara luas keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga tersebut, yang dapat mengakhiri siklus kenaikan suku bunga sebanyak 11 kali yang membuat suku bunga The Fed ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun.

Namun terdapat ketidakpastian mengenai seberapa besar FOMC dalam melakukan pelonggaran kebijakan. Menyusul keputusan tersebut, Dow Jones Industrial Average melonjak lebih dari 400 poin, melampaui 37.000 untuk pertama kalinya.

“Dot plot” komite mengenai ekspektasi masing-masing anggota menunjukkan empat kali pemotongan suku bunga lagi pada tahun 2025, atau satu poin persentase penuh.

Tiga kali pengurangan suku bunga lagi pada tahun 2026 akan menurunkan suku bunga dana fed fund menjadi antara 2 persen hingga 2,25 persen, yang mana ini mendekati perkiraan jangka panjang, meskipun terdapat perbedaan besar dalam perkiraan untuk dua tahun terakhir.

Namun, pasar menindaklanjuti pertemuan dan konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell dengan memperkirakan jalur penurunan suku bunga yang lebih agresif, mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 1,5 poin persentase pada tahun depan, dan dua kali lipat kecepatan yang ditunjukkan FOMC.

Dengan kemungkinan kenaikan suku bunga telah berakhir, pernyataan tersebut menyebut bahwa komite akan mempertimbangkan berbagai faktor untuk melakukan pengetatan kebijakan lagi.

“Meskipun cuaca di luar masih dingin, The Fed menyarankan potensi pencairan suku bunga tinggi yang dibekukan selama beberapa bulan ke depan,” kata Rick Rieder, kepala investasi pendapatan tetap global di raksasa manajemen aset BlackRock.

Seiring dengan kenaikan suku bunga, The Fed telah mengizinkan hingga 95 miliar dollar AS per bulan hasil obligasi yang jatuh tempo untuk dikeluarkan dari neracanya. Proses tersebut terus berlanjut, dan belum ada indikasi bahwa The Fed bersedia membatasi porsi pengetatan kebijakan tersebut.

Baca juga: Mengupas Kebijakan Suku Bunga BI


Di sisi lain, inflasi ‘mereda selama setahun terakhir’. Perkembangan ini terjadi di tengah gambaran cerah inflasi yang melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun pada pertengahan tahun 2022.

“Inflasi telah mereda dari titik tertingginya, dan hal ini terjadi tanpa peningkatan pengangguran yang signifikan. Itu kabar baik,” kata Ketua Jerome Powell saat konferensi pers.

Data ekonomi yang dirilis minggu ini menunjukkan harga konsumen dan grosir sedikit berubah pada bulan November. Namun, dalam beberapa hal, The Fed telah mendekati target inflasi 2 persen. Perhitungan Bank of America menunjukkan bahwa ukuran inflasi The Fed akan berada di sekitar 3,1 persen secara tahunan di bulan November, dan pada dasarnya ini bisa mencapai tingkat tahunan enam bulan sebesar 2 persen, sehingga memenuhi tujuan bank sentral.

Baca juga: BI Bakal Tahan Suku Bunga hingga 2025

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com