Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 15/12/2023, 09:47 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (15/12/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, IHSG dan pada pukul 09.19 WIB, IHSG berada pada level 7.198,62 atau naik 0,32 persen (22,6 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.176,01.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 187 saham di zona merah. Sedangkan 193 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2 triliun dengan volume 3,7 miliar saham.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjutkan Kenaikan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen positif yang mendorong pergerakan IHSG hari ini adalah rilis neraca perdagangan bulan November akan menjadi perhatian pasar. Dia menyebutkan, neraca perdagangan merupakan gambaran posisi neraca berjalan Indonesia, yang pada gilirannya akan memberikan gambaran kontribusi sektor eksternal dan mengindikasi kondisi perekonomian makro.

“Tentunya, pasar berharap neraca perdagangan dapat memberikan indikasi ketahanan Indonesia di tengah risiko global yang masih diselimuti ketidakpastian. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.100 - 7.180,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori positif. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,7 persen (448 poin) ke posisi 16.850,22, Shanghai Komposit berada di level 2.970,03 atau bertambah 0,37 persen (11 poin), dan Nikkei menguat 1,3 persen (430,59 poin) pada level 33.116,89. Sementara itu, Strait Times melemah 0,19 persen (6 poin) pada posisi 3.116,91.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.14 WIB rupiah berada pada level Rp 15.530 per dollar AS, atau turun 28 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.502 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami penurunan pada perdagangan pagi, nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini dengan momentum sinyal pemangkasan suku bunga acuan AS dari the Fed.

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun, turun ke area 3,9 persen yang mengindikasikan ekspektasi pasar mengenai suku bunga acuan AS ke depan. Pagi ini, pasar mungkin akan mempertimbangkan data-data ekonomi China seperti data produksi industri dan penjualan ritel serta data trade balance Indonesia.

“Data China yang menunjukkan pelambatan bisa menahan penguatan rupiah. Di sisi lain Trade Balance Indonesia yang masih surplus bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Hari ini potensi penguatan ke area Rp 15.400- Rp 15.450 per dollar AS, dengan potensi resisten di ksiaran Rp 15.530 per dollar AS,” ujar Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Saham GOTO “Pengaruhi” Pergerakan IHSG, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com