Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen The Fed, IHSG dan Rupiah Dibuka Melonjak Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 14/12/2023, 09:56 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (14/12/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI IHSG sempat melonjak 1 persen pada awal pembukaan, dan pada pukul 09.38 WIB, IHSG berada pada level 7.143,7 atau naik 0,97 persen (68,36 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.075,34.

Sebanyak 288 saham melaju di zona hijau dan 171 saham di zona merah. Sedangkan 202 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 3,1 triliun dengan volume 7 miliar saham.

Baca juga: The Fed Pertahankan Suku Bunga, Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, pergerakan IHSG didorong oleh keputusan The Fed menahan suku bungnya. Tapi, meskipun The Fed pada akhirnya mempertahankan level tingkat suku bunganya untuk tidak berubah, namun The Fed telah memberikan sinyal yang paling jelas bahwa kenaikkan tingkat suku bunga yang agresif akan selesai.

“Karena The Fed sudah memberikan proyeksi terjadinya penurunan tingkat suku bunga pada tahun depan. Dan untuk pertama kalinya sejak tahun 2021, tidak ada kenaikkan tingkat suku bunga lagi di dalam Fed Plot. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 7.050 – 7.100,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori positif. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,82 persen (133,2 poin) ke posisi 16.362, Shanghai Komposit berada di level 2.969,7 atau bertambah 0,01 persen (0,28 poin), dan Strait Times naik 0,85 persen (26,4 poin) pada posisi 3.130,68. Sementara itu, Nikkei melemah 0,38 persen (125,2 poin) pada level 32.801,9.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.31 WIB rupiah berada pada level Rp 15.480 per dollar AS, atau turun 180 poin (1,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.660 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah dibayangin oleh sentimen The Fed yang mempertahankan suku bunga. Dinihari tadi, Bank Sentral AS memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan di 2024 karena tren inflasi AS yang menurun.

Tingkat imbal hasil obligasi AS langsung turun pasca pengumuman hasil rapat the Fed tersebut. Yield tenor 10 tahun bergerak di level 4,0 persen dari sebelumnya di 4,2 persen. Hasil ini juga memicu pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini karena faktor the Fed tersebut. Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp 15.550 dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.660 per dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: The Fed Bikin Harga Emas Dunia Naik Lebih dari 1 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com