Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mubarok Abdullah
Dosen

Lulusan S3 Keuangan FBE UII, Dosen Akuntansi FEB UPS Tegal, Peminatan di Bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Pasar Modal, dan Ekonomi Makro

Menganalisis Keterkaitan Inflasi, Indeks Keyakinan Konsumen dan IHSG

Kompas.com - 18/12/2023, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 8 Desember 2023, Bank Indonesia (BI) merilis survei konsumen periode November 2023. Hasil survei mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat meskipun turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 sebesar 123,6, turun dibandingkan Oktober sebesar 124,3. Meskipun demikian, secara keseluruhan IKK masih berada dalam zona optimistis (indeks masih di atas 100).

IKK merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keyakinan konsumen atas kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan tingkat ekspektasinya terhadap ekonomi Indonesia pada masa depan.

Angka IKK dapat memprediksi keputusan konsumen, khususnya dari sisi spending dan saving. IKK dihitung dari rata-rata Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

IKE merupakan indeks tentang persepsi konsumen pada kondisi perekonomian saat ini. Sementara IEK merupakan indeks ekspektasi konsumen pada kondisi perekonomian waktu mendatang.

Masing-masing indeks tersebut dihitung dari rerata Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja.

Angka IKK dapat melebihi angka 100, tetapi dapat juga kurang dari angka 100. Angka IKK di atas 100 mengindikasikan respons positif dan optimistis dari responden lebih banyak dibandingkan respons pesimistis dan negatifnya.

Sebaliknya angka IKK kurang dari angka 100 mengindikasikan respons negatif dan pesimistis dari responden lebih banyak dibandingkan respons positif dan optimistis.

IKK merupakan informasi penting dan bermanfaat bagi banyak pihak seperti pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan perusahaan.

IKK menjadi indikasi dini arah pergerakan konsumsi di skala rumah tangga. Pemerintah dan BI menggunakan informasi IKK untuk bahan pengambilan keputusan terkait kebijakan dan program ekonomi pada masa depan seperti tarif pajak dan suku bunga.

Sementara perusahaan menggunakan informasi IKK untuk bahan pengambilan keputusan tentang rencana skala usaha pada masa yang akan datang.

Hal ini karena IKK memberikan informasi tentang prediksi kegiatan ekonomi masyarakat khususnya skala rumah tangga ke depan seperti kegiatan konsumsi, tabungan dan investasi.

Angka IKK dapat naik dan bertahan pada zona optimistis atau turun ke zona pesimistis. Naik turunnya angka IKK dipengaruhi beberapa faktor antara lain tingkat inflasi.

Tingkat inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli masyarakat. Ini dapat ditandai dengan beralihnya minat konsumen untuk berbelanja dari barang-barang sekunder dan tersier ke barang-barang primer.

Masyarakat konsumen cenderung memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok seperti bensin dan bahan pangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com