Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KTT 50 Tahun ASEAN-Jepang, Dorong Penguatan Ketahanan Pangan, Energi, dan Transformasi Digital

Kompas.com - 19/12/2023, 10:16 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida memimpin pembahasan agenda "Partners for Co-creation of Economy and Society of the Future" dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Hotel Okura, Tokyo, Jepang, Minggu (17/12/2023).

Rangkaian KTT tersebut berlangsung selama dua hari, dimulai dari 17 hingga 18 Desember 2023. Dalam pertemuan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto juga ikut mendampingi Jokowi.

“Lima dekade kemitraan ASEAN-Jepang telah menjadi motor penggerak roda perekonomian kawasan," ujar Presiden Jokowi saat membuka pembahasan pada agenda tersebut seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Sebagai mitra perdagangan terbesar keempat bagi ASEAN, kata dia, Jepang memiliki peran yang signifikan dalam dinamika perdagangan kawasan tersebut.

Baca juga: Surplus Perdagangan Menurun, Faktor Eksternal atau Internal?

Tercatat pada 2022, nilai perdagangan total antara ASEAN-Jepang mencapai USD 268 miliar dollar Amerika Serikat (AS), menyumbang sekitar 7 persen dari total perdagangan ASEAN pada tahun sebelumnya.

Jepang juga merupakan investor asing terbesar kedua di ASEAN pada 2022, dengan investasi mencapai 26,7 miliar dollar AS.

Kemitraan ASEAN-Jepang yang telah berlangsung selama lima dekade menjadi momentum penting dalam mempersiapkan kerja sama pada masa depan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kawasan yang lebih stabil dan tangguh, terutama menghadapi dinamika geopolitik dan geoekonomi yang sangat dinamis.

Jokowi mengungkapkan bahwa kemitraan ASEAN-Jepang akan difokuskan pada dua prioritas utama.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Pertama, kata dia, penguatan ketahanan pangan dan energi. Kerja sama dalam ketahanan pangan akan diperkuat melalui peningkatan produktivitas dan perbaikan rantai pasok pangan dengan memanfaatkan pengembangan teknologi, ketersediaan pupuk, dan penyelarasan standar komoditas pertanian.

Sementara pada sektor energi, Jepang dianggap sebagai mitra penting ASEAN dalam membantu percepatan transisi ke energi baru dan terbarukan yang adil, inklusif, dan terjangkau.

“Kerja sama ASEAN-Jepang dapat diarahkan untuk mendorong investasi dan transfer teknologi rendah karbon, termasuk (dukungan) bagi pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon,” imbuh Jokowi.

Adapun prioritas utama kedua adalah percepatan transformasi digital.

Baca juga: Percepat Transformasi Digital, Kominfo Rilis VID2045

ASEAN mencatat bahwa potensi ekonomi digital di kawasan sangat besar yang dapat tumbuh menjadi 1 triliun dollar AS pada 2030, dan bahkan akan mencapai 2 triliun dollar AS apabila dapat disepakati kerangka kerja sama ekonomi digital ASEAN (DEFA).

DEFA telah diluncurkan pada 3 September 2023 di Jakarta dan saat ini sudah memasuki perundingan putaran pertama pada 1 Desember 2023, dengan target penyelesaian pada 2025.

Kemitraan ASEAN-Jepang dalam pemanfaatan potensi ekonomi digital tersebut diprioritaskan pada program upskilling dan reskilling, serta penguatan infrastruktur konektivitas digital. Termasuk di dalamnya adalah integrasi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada ekosistem digital.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com