Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 43 Bulan Berturut-turut

Kompas.com - 15/12/2023, 10:34 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai surplus neraca dagang RI sebesar 2,41 miliar dollar AS pada November 2023.

Angka tersebut turun 1,06 miliar dollar AS dibandingkan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, surplus November 2023 ini juga turun 2,68 miliar dollar AS ketika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 43 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Catat Surplus 42 Bulan Berturut-turut

Surplus terbentuk dari nilai ekspor sebesar 22 miliar dollar AS dan nilai impor 19,59 miliar dollar AS.

Nilai ekspor turun 0,67 persen dibandingkan Oktober 2023. Ekspor Indonesia juga susut 8,56 persen secara tahunan dibandingkan November 2022.

Sebaliknya, nilai impor Indonesia naik 4,89 persen dibandingkan Oktober 2023. Impor juga tumbuh 3,29 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan komoditasnya, surplus perdagangan Indonesia masih ditopang oleh surplus komoditas non migas.

Tercatat komoditas non migas mengalami surplus sebesar 4,62 miliar dollar AS pada November 2023.

"Dengan komoditas penyumbang surplus utama bahan bakar mineral, minyak dan lemak hewan atau nabati, kemudian besi dan baja," imbuh Pudji.

Surplus neraca perdagangan non migas November 2023 ini lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu dan November 2022.

Adapun komoditas migas masih mengalami defisit 2,21 miliar dollar AS. Hasil penyumbang defisit adalah hasil perdagangan hasil minyak dan minyak mentah.

Baca juga: Ekspor Melemah, Neraca Dagang RI Diprediksi Tetap Surplus

Nilai defisit perdagangan migas November 2023 ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,70 miliar dollar AS.

Jika dilihat secara kumulatif atau sejak awal tahun, nilai surplus neraca dagang Indonesia mencapai 33,63 miliar dollar AS.

Nilai ini lebih rendah 16,91 dollar AS dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 50,54 miliar dollar AS.

"Atau lebih rendah 33,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tutup Pudji.

Baca juga: Neraca Pembayaran RI Masih Defisit, tapi Mulai Membaik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com