Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal dan Tahun Baru, Bos PLN Wanti-wanti Minta "Zero Blackout"

Kompas.com - 20/12/2023, 11:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) terus menyiagakan kecukupan pasokan listrik selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Periode Nataru ini berlangsung sepanjang 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya menurunkan 18.427 personel PLN dan 63.164 personel lapangan yang bersiaga 24 jam. Hal ini untuk memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi selama Nataru.

Adapun PLN memprediksi saat libur Nataru beban puncak listrik akan mencapai 43 gigawatt (GW), dengan daya mampu pasok sebesar 50 GW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 7 GW.

Baca juga: PLN Icon Plus Targetkan 4-5 Juta Pelanggan pada 2024 Mendatang

"Perayaan Natal dan Tahun Baru ini akan jatuh pada hari Senin. Ini akan menjadi long weekend yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian, baik pulang ke kampung halaman ataupun liburan. Oleh karena itu, PLN memastikan keandalan listrik agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman," ujarnya dalam Apel Siaga Kelistrikan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Dengan kesiapan para personel tersebut, Darmawan pun meminta jajarannya untuk menjaga kehandalan sistem kelistrikan sehingga bisa terlaksana zero mistake, zero tolerance, dan zero blackout. Ia ingin tidak terjadi pemadaman listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kita harus mampu membuktikan adanya zero mistake, zero tolerance, zero blackout, apapun tantangannya harus bisa kita selesaikan satu per satu," kata dia.

Baca juga: Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, PLN Terapkan Masa Siaga Kelistrikan Nasional

Untuk mendukung sistem kelistrikan yang baik, selain para personel, PLN juga menyiagakan peralatan dan armada pendukung.

Dukungan itu terdiri dari 1.731 genset, 735 uninteruptible power supply (UPS), 1.091 unit gardu bergerak (UGB), 116 unit kabel bergerak (UKB), 395 crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor.

Darmawan bilang, para personel yang berjaga di lapangan akan tersebar di 1.853 posko siaga PLN di seluruh Indonesia.

Baca juga: Ubah Penampungan Sampah Jadi Smart Farming, Kelompok Wanita Tani Binaan PLN Raup Rp 125 Juta Per Bulan

Para personel juga akan disiagakan di lokasi-lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti gereja dan tempat wisata, serta bandara, pelabuhan dan terminal bus yang menjadi titik mobilisasi masyarakat.

"Kami pun telah berkoordinasi dengan pengamanan TNI dan Polri untuk mengamankan objek vital nasional (obvitnas) yang sudah ditetapkan pemerintah," tutup dia.

Baca juga: Ubah Penampungan Sampah Jadi Smart Farming, Kelompok Wanita Tani Binaan PLN Raup Rp 125 Juta Per Bulan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com