Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini 20 Desember 2023 Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Kompas.com - 20/12/2023, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (20/12/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.18 WIB, IHSG berada pada level 7.223,49 atau naik 0,5 persen (35,6 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.187,84.

Sebanyak 258 saham melaju di zona hijau dan 155 saham di zona merah. Sedangkan 218 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 4,7 triliun dengan volume 3,7 miliar saham.

Baca juga: Negosiasi Saham Vale, Erick Thohir: Harganya Mesti Fair

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle bullish pada hari Selasa dan masih di atas area support 7.070-7.082. Level support IHSG berada di 7.070, 7.041 dan 7.000, sementara level resistennya di 7.225, 7.255, 7.300 dan 7.356.

“IHSG dapat melanjutkan penguatannya menuju 7.255 sebagai resisten berikutnya apabila menembus ke atas 7.225,” kata Ivan.

Beralih ke regional, bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mayoritas pada teritori positif. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,76 persen (125,9 poin) ke posisi 16.630,91, Strait Times menguat 0,1 persen (3 poin) pada posisi 3.119,66, dan Nikkei bertambah 1,7 persen (581,5 poin) pada level 33.800,89.

Sementara itu, Shanghai Komposit berada di level 2.925,45 atau turun 0,24 persen (6,9 poin).

Baca juga: 4 Saham Blue Chip Murah untuk Window Dressing, Ada ASII dan TLKM

Kurs Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg pukul 09.02 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.505 per dollar AS, atau naik 1 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.506 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS masih tinggi memberi sentimen positif kepada aset berisiko termasuk rupiah.

Ekspektasi ini mendorong Indeks saham AS ditutup mendekati level tertinggi sepanjang masa. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga masih tertahan di bawah 4 persen.

Baca juga: Simak Tips Investasi Saham bagi Pemula

“Ekspektasi tersebut bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko hari ini termasuk rupiah, ditambah dengan sentimen positif dari kebijakan Bank Sentral Jepang yang mempertahankan sikap akomodatifnya. Potensi penguatan hari ini ke kisaran Rp 15.450 sampai dengan Rp 15.480 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.530 per dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, pelaku pasar masih memerlukan kondirmasi dari data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini termasuk data indikator inflasi Core PCE Price Index yang akan dirilis di Jumat malam sehingga mungkin penguatan rupiah terhadap dollar AS tidak terlalu jauh.

Baca juga: Saham GOTO “Pengaruhi” Pergerakan IHSG, Kok Bisa?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com