Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Ada dalam Daftar 5 Besar Calon Investor Asing IKN

Kompas.com - 21/12/2023, 17:07 WIB
Nabilla Tashandra,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korea Selatan masuk dalam daftar lima besar calon investor asing di IKN yang sudah memberikan pernyataan minat investasi atau letter of intent (LoI).

Selain Korea, negara asal calon investor lainnya yang juga sudah memberikan LoI adalah Singapura, Jepang, Malaysia, dan China.

Posisi itu dinilai cukup baik, mengingat dalam daftar investor asing secara umum, Korea Selatan berada di peringkat ketujuh.

"Korea Selatan ada di top 5. Itu sudah tinggi. Karena dalam urutan investor asing yang datang ke Indonesia secara umum, Korea Selatan ada di top 7," ucap Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono dalam workshop bertajuk "Investment Nexus: IKN and the Path Forward for Indonesia and Korea" di Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Jokowi Groundbreaking Pembangunan Hotel Bintang 3 dan Restoran Pertama di IKN

Kendati demikian, Agung belum bisa menyebutkan besaran investasi karena baru dalam tahap pemberian LoI.

Ia memandang, Korea adalah negara yang sangat penting di antara negara rekan strategis lainnya.

Singapura, Jepang, dan China, misalnya, sudah menjadi rekan kerja sama investasi yang panjang dengan Indonesia.

Sementara Malaysia, secara geografis menempati wilayah yang sama dengan IKN sehingga memiliki kebutuhan.

"Kami masih melihat Korea adalah negara yang sangat penting di antara partner-partner strategis kami yang lain," ucapnya.

Baca juga: Jokowi Luncurkan Transportasi Ramah Lingkungan di IKN

Indonesia berharap, Korea Selatan dapat berkontribusi salah satunya dalam sektor pembangunan kota pintar (smart city).

Dalam membangun kota pintar, menurutnya ada pula ketertarikan dari investor asing sejumlah negara lain, seperti China dan Amerika Serikat.

Adapun berdasarkan keterangan tertulis yang dirilis pada 15 Desember 2023, OIKN disebut telah mengantongi 328 LoI dengan sekitar 55 persen investor domestik yang fokus dalam pembangunan sektor sumbu kebangsaan. 

Adapun fase groundbreaking ketiga dilaksanakan pada 20 dan 21 Desember 2023, dengan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Groundbreaking tersebut berfokus pada sektor ruang hijau, kelengkapan ekosistem sumbu kebangsaan, dan lembaga negara dengan pendanaan non-APBN.

Investor domestik untuk memulai pembangunan

Agung menungkapkan alasan mengapa investor domestik menjadi prioritas awal pembangunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com