BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Kolaborasi Bank dan Tekfin Dorong Percepatan Inklusi Keuangan

Kompas.com - 22/12/2023, 10:01 WIB
Nur Melati Syamdani,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Percepatan transformasi digital di sektor keuangan punya peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pasalnya, upaya ini dapat mendorong inklusi keuangan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kolaborasi antar-pelaku industri di sektor keuangan, termasuk perbankan dan perusahaan teknologi finansial atau tekfin, dibutuhkan.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022 menunjukkan bahwa inklusi keuangan di Indonesia mencapai 85,10 persen. Sementara, literasi keuangan masih rendah, yaitu 49,68 persen.

Survei tersebut diperkuat dengan data dari Bank Indonesia (BI) yang mengungkapkan bahwa 97,7 juta orang dewasa di Indonesia tidak memiliki akun bank atau unbanked.

Pemerintah sendiri menargetkan tingkat inklusi keuangan bisa mencapai 90 persen pada 2024.

Baca juga: Tingkatkan Layanan dan Keamanan, GoPay Fokus pada SDM dan Teknologi

Head of Compliance and Regulatory Affairs GoPay Yogi Harsudiono mengatakan, peningkatan inklusi keuangan memerlukan kolaborasi antar-pelaku industri keuangan Indonesia.

Industri keuangan juga perlu berinovasi untuk menyediakan layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta bekerja sama dengan regulator untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan mendorong inovasi.

"Sinergi dan inovasi harus mendekatkan pelaku industri untuk memberikan layanan keuangan yang inklusif kepada masyarakat Indonesia. Melalui sinergi, seluruh pihak bisa memberikan nilai tambah untuk menyelesaikan kendala dalam layanan keuangan, termasuk untuk meningkatkan inklusi keuangan," ujar Yogi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Sebagai contoh, kolaborasi yang telah dilakukan GoPay bersama Bank Jago dengan meluncurkan layanan GoPay Tabungan by Jago. Layanan ini merupakan rekening untuk transaksi sehari-hari yang dapat diakses melalui aplikasi GoPay atau Gojek.

Head of Consumer Business CVM PT Bank Jago Tbk Irene Santoso mengatakan bahwa layanan GoPay Tabungan by Jago menggabungkan keunggulan kedua pihak.

GoPay memiliki kelebihan terkait kemudahan penggunaan. Sementara, Bank Jago memberikan manfaat layanan bank, yakni saldo yang dapat tumbuh dan penjaminan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Kami melihat, sinergi yang memadukan keunggulan dari kedua belah pihak ini, baik tekfin maupun bank, bisa menghadirkan suatu inovasi baru yang dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia," ujar Irene.

Baca juga: GoPay Tabungan Syariah by Jago Resmi Rilis, Cek Fiturnya

Saat ini, GoPay Tabungan by Jago menyediakan opsi syariah dengan akad wadiah yad dhamanah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan keuangan syariah.

Sejalan dengan BSPI 2025

Yogi menambahkan, kerja sama GoPay dan Bank Jago sejalan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yakni mendorong interlink antara bank dan tekfin.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Arya Rangga Yogasati mengatakan bahwa pada 2019, BI telah menyusun BSPI 2025. Cetak biru ini merupakan arah kebijakan sistem pembayaran BI untuk menavigasi perkembangan digitalisasi sistem pembayaran dalam mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.

Salah satu visi dalam BSPI 2025 adalah interlink antara bank dan tekfin. Melalui visi tersebut, BI melihat signifikansi kolaborasi antara bank sebagai pelaku di sektor keuangan existing dan tekfin sebagai new player untuk mengoptimalkan inklusi keuangan.

"Melalui Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), kolaborasi antara bank dan tekfin bisa terus diperkuat dan mengarah ke inovasi yang saling terintegrasi dengan layanan pembayaran untuk konsumen," papar Arya.

Baca juga: GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

Arya melanjutkan, sinergi antara seluruh pemangku kepentingan harus terus diperkuat untuk mendukung peningkatan inklusi keuangan digital.

Sinergi tidak hanya dilakukan antara bank dan tekfin, tetapi juga dengan otoritas dan regulator, seperti pemerintah, BI, dan OJK.

"Inovasi akan terus kami fasilitasi (dengan) bekerja sama dengan pelaku industri. Inovasi dan sinergi harus berkelanjutan dalam arti memperhatikan aspek manajemen risiko dan perlindungan konsumen sehingga memberikan pelayanan yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal (Cemumuah)," kata Arya.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com