Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Beberkan Strategi Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen pada 2024

Kompas.com - 22/12/2023, 16:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai level 5 persen pada 2024. Target tersebut dipatok di tengah sejumlah ancaman global yang masih mengintai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian global masih akan dihadapi kondisi yang tidak "bersahabat" pada tahun depan. Risiko negatif muncul dari permasalahan yang bersifat fundamental.

Oleh karenanya, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu melindungi sumber pertumbuhan yang berasal dari dalam negeri. Sri Mulyani bilang, pemerintah akan menyiapkan kebijakan yang dapat menjaga sisi permintaan nasional.

"Kebijakan kita jadinya apa? Domestic demand kita harus terjaga," ujar dia, dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2024, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Dipuji World Bank, Stabilitas Perekonomian Nasional Terus Diperkuat lewat Akselerasi Ekonomi Digital

Untuk menjaga permintaan yang berkaitan dengan konsumsi, pemerintah menyoroti laju inflasi. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, laju inflasi secara umum memang sudah melandai dan berada di bawah 3 persen. Namun, inflasi kelompok pangan menunjukan tren peningkatan, di mana pada November lalu inflasinya mencapai lebih dari 6 persen.

Sri Mulyani menyebutkan, kenaikan harga pangan akan sangat berdampak terhadap masyarakat kelompok menengah ke bawah. Hal ini berpotensi menekan daya beli kelompok tersebut.

"Jadi itu harus diperbaiki dari sisi inflasi maupun kenaikan harga pangan," katanya.

Baca juga: Menyikapi Situasi Perekonomian Global

 


Selain menjaga inflasi, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif terkait pembelian hunian dan kendaraan yang akan berlanjut hingga tahun depan. Insentif berupa pembebasan pajak atau keringanan cicilan itu diharap dapat mendorong permintaan masyarakat kelompok menengah.

"Kelompok menengah yang kita lihat masih punya daya beli, mereka mulai dipacu," ujar Sri Mulyani.

Untuk investasi, pemerintah akan menjaga sisi permintaan dengan mendorong kredit perbankan. Bendahara negara menilai, pertumbuhan kredit yang berada di kisaran 9 persen saat ini belum sesuai dengan harapan pemerintah.

"Jangan sampai di 2024 ada sedikit ngerem untuk credit growth, ini akan jadi persoalan dari sisi investasi kita," ucapnya.

Baca juga: Ini Ramalan Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com