Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Mahfud MD, Cak Imin: Diplomasi Sebagai Pemasaran Itu Normatif

Kompas.com - 22/12/2023, 21:23 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menanggapi rencana calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, untuk mengoptimalkan peran duta besar (dubes) dalam mengerek kinerja perdagangan global.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menilai, rencana yang disampaikan oleh Mahfud bersifat normatif, sebab sudah menjadi rahasia umum bahwa diplomasi digunakan untuk penguatan kerja sama dagang internasional.

"Pak Mahfud, kalau diplomasi sebagai pemasaran itu normatif," kata dia, dalam gelaran Debat Calon Wakil Presiden 2024, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Cak Imin: Kami Bertekad Bangun 40 Kota Baru Selevel Jakarta

Alih-alih menjalankan birokrasi yang sudah ada, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menyebutkan, saat ini pemerintah perlu melakukan "perubahan" terhadap para diplomat untuk meningkatkan kemampuannya dalam negoisasi kerja sama internasional.

"Yang paling penting itu adalah bagaimana nyelepet para diplomat berubah wajah menjadi pemasar-pemasar yang tangguh," ujarnya.

Selain itu, dalam rangka memperkuat kinerja perdagangan internasional, Cak Imin menekankan pentingnya penguatan kualitas produk dalam negeri.

Dengan demikian, kinerja perdagangan internasional dapat didongkrak dengan tidak hanya berfokus kepada "pemasaran", tapi juga meningkatkan kualitas dari sisi pasokan.

Baca juga: Gibran: Cak Imin Aneh, Ingin Bangun Kota Selevel Jakarta, tapi Tak Setuju IKN

"Saya sampai hari ini sangat prihatin kita tidak ada satu pun yang terus meng-upgrade secara masif kualitas dan standari semuanya dibarkan tumbuh sendiri-sendiri," tuturnya.

Sebelumnya, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bilang, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja perdagangan internasional Indonesia ialah melalui penguatan diplomasi ekonomi.

"Sehingga para duta besar yang ada di luar negeri itu, menurut Pak Jokowi saat awal-awal kami dilanti duta-duta besar itu adala duta ekonomi," katanya.

Baca juga: Cak Imin: Penghasilan 80 Juta Pekerja Informal Tak Pasti, Dompet Tipis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com