Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siswanto Rusdi
Direktur The National Maritime Institute

Pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), sebuah lembaga pengkajian kemaritiman independen. Acap menulis di media seputar isu pelabuhan, pelayaran, kepelautan, keamanan maritim dan sejenisnya.

Menanti Kehadiran Negara di Terminal Kijing

Kompas.com - 24/12/2023, 10:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WAKTU sudah lumayan sore, ketika bergerak dari kantor Pelindo Regional 2 Pontianak. Gerak mobil sedikit tersendat saat akan melintasi Jembatan Landak karena adanya penyekatan jalan.

Penghubung antara Kecamatan Pontianak Timur dan Utara serta sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Barat itu tengah dikembangkan dengan membuat duplikatnya yang berada tepat di samping bangunan eksisting.

Setelah lolos dari sana, kendaraan sudah bisa digeber lumayan laju. Di luar mobil, gelap sudah mulai menyelimuti hari.

Jarak antara Kota Pontianak ke lokasi yang ingin dituju, yaitu Terminal Kijing (berada di bawah administrasi Kabupaten Mempawah), sekira 70 km. Jalan yang dilalui lumayan mulus dan arus kendaraan tidak terlalu ramai.

Setelah kurang-lebih 3 jam berkendara, sampailah di rumah makan tenda yang menyajikan menu Lamongan untuk mengisi perut yang sudah kroncongan. Posisinya beberapa kilometer sebelum terminal itu. Perut penuh, perjalanan dilanjutkan menuju tujuan.

Lampu-lampu bersinar terang ketika mobil memasuki gerbang masuk-keluar Terminal Kijing. Saya dibawa ke kantor pengelola terminal yang terdiri dari Pelindo Regional 2 Pontianak, anak perusahaan dan cucu perusahaan BUMN itu: ada SPMT, PTP dan lainnya.

Gedungnya berlantai dua. Jika layanan peti kemas kelak berjalan, deretan anak usaha ini akan bertambah panjang.

Di sini, saya menerima arahan keselamatan (safety induction) selama berada di area terminal sekaligus alat pelindung diri/APD yang terdiri dari helm dan rompi keselamatan atau safety vest.

Lazimnya terminal, yang bekerja 24/7, kendati malam hari pelayanan kapal dan bongkar-muat berjalan lancar. Saat dikunjungi Pelabuhan Kijing tengah melayani kargo Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang tengah mendirikan smelter-nya di Mempawah.

Bila kelak selesai dibangun, fasilitas ini mampu mengubah bijih bauksit menjadi alumina, bahan dasar aluminium.

Berbentuk cerobong asap dan berbagai komponen terkait lainnya, muatan itu dibongkar di bagian dermaga multipurpose. Luasnya 250 meter x 50 meter. Sementara kedalaman kolam sekitar minus 16 meter.

Dengan dimensi seperti ini kapal-kapal berukuran 100.000 deadweight ton bisa dilayani dengan mulus.

Selain dermaga multipurpose, Terminal Kijing juga punya dermaga peti kemas dengan luas 750 meter x 50 meter.

Adapun kedalaman kolamnya sama dengan dermaga serba-guna tadi; artinya, kapal berbobot 100.000 DWT bisa bersandar.

Dermaga peti kemas ini belum beroperasi karena alat bongkar-muat peti kemas (quayside container crane/QCC, rail mounted gantry crane/RMG, dll) belum datang. Namun bantalan rel untuk semua peralatan yang disebutkan sebelumnya sudah terpasang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com