Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Tambah BOP Pertanian di Sulsel

Kompas.com - 24/12/2023, 10:39 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk melanjutkan swasembada pangan seperti yang pernah diwujudkan pada 2019-2020. Hal itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

“Saya yakin, Indonesia bisa swasembada (pangan), termasuk di Sulawesi Selatan. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa. Kita (bisa mewujudkan) Swasembada (karena) yang bekerja adalah kita, Petani Penyuluh. Untuk itu, harus kita lanjutkan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Amran mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) pun telah menyiapkan biaya operasional penyuluh (BOP) tambahan bagi para penyuluh pertanian.

Tambahan BOP tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi sekaligus dorongan kinerja bagi para penyuluh pertanian agar dapat mewujudkan swasembada pangan nasional.

Baca juga: Lewat Gertap, Kementan Kolaborasikan Pertanian Kopi-Jagung

"Namun, para penyuluh harus bisa mencapai targetnya dalam membantu pemerintah dan para petani. Karena ini demi ketahanan pangan kita di Indonesia. Oleh karena itu, bantu pemerintah untuk memperluas lahan pertanian," ajak Amran.

Dalam kesempatan itu, Amran juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyuluh pertanian se-Sulawesi Selatan yang telah memberikan dukungan aktif dalam peningkatan produktivitas sektor pertanian.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pertemuan itu sekaligus menjadi bimbingan teknis pembinaan penyuluh pertanian dalam mendukung peningkatan produktivitas padi dan jagung di Provinsi Sulawesi Selatan.

Ia berharap, dengan ditingkatkannya BOP dan juga kompetensi para penyuluh pertanian di Sulawesi Selatan, hasil pertanian di wilayah tersebut dapat semakin diandalkan.

Baca juga: Petani Bali Manfaatkan Eco Enzyme untuk Pertanian Organik, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

"Kerjasama yang terpadu dan koordinasi yang baik antar pelaku-pelaku di sektor pertanian ini perlu terus didorong untuk menjawab tantangan keberlanjutan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lumbung padi nasional," kata Dedi.

Beri penghargaan

Dalam kunjungan kerja tersebut, Amran juga menyerahkan Penghargaan Insan Pendukung Pengembangan Pertanian 2023 untuk mengapresiasi sekaligus memotivasi penyuluh pertanian sebagai salah satu insan pertanian yang berperan penting untuk melanjutkan swasembada.

Penghargaan diberikan kepada 11 orang dan 12 lembaga, seperti penyuluh pertanian berprestasi, petani milenial berprestasi, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), kelompok tani berprestasi, kelompok wanita tani berprestasi, kelembagaan ekonomi pertanian berprestasi, serta Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi.

Adapun penerima penghargaan berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia. Untuk kategori kategori petani milenial berprestasi, kelembagaan ekonomi petani berprestasi, dan Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi, penerimanya berasal dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Sulawesi Selatan.

Baca juga: Menggelorakan Inklusi Keuangan UMKM Pertanian Hijau

Sementara itu, penerima penghargaan penyuluh pertanian berprestasi berasal dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua Barat. Sedangkan kategori milenial berprestasi berasal dari Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Kemudian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) diterima dari oleh Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY. Lalu kelompok tani berprestasi dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah. Sementara kelompok wanita tani berprestasi berasal dari Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, dan DIY.

Untuk kelembagaan ekonomi pertanian berprestasi diberikan kepada Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Terakhir, penghargaan diberikan kepada Balai Penyuluhan Pertanian berprestasi dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com