Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit APBN 2023 Jadi yang Terendah dalam 12 Tahun Terakhir, Ini Penjelasan Kemenkeu

Kompas.com - 02/01/2024, 20:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi defisit APBN 2023 sebesar Rp 337,6 triliun, atau setara 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, realisasi defisit itu menjadi yang terendah dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.

Berdasarkan catatan Kemenkeu, nilai defisit yang lebih rendah sebelumnya dicatatkan pada APBN 2011, yakni sebesar 1,14 persen.

"Jadi ini pertama kali sejak 12 tahun," kata dia, dalam konferensi pers Realisasi APBN 2023, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Mencapai Rp 347,6 Triliun

Isa memastikan, rendahnya defisit pada tahun 2023 bukan disebabkan oleh langkah pemerintah untuk menahan belanja pemerintah.

Pasalnya, realisasi belanja yang mencapai Rp 3.121,9 triliun sudah melampaui target teranyar belanja pemerintah, yakni sebesar Rp 3.117,2 triliun.

"Sehingga enggak ada belanja yang ditahan," ujarnya.

"Memang ada prioritasi dari pimpinan dan sebagainya yang kita lakukan secara fleksibel dan adaptif," sambung Isa.

Baca juga: Defisit APBN 2023 Melebar, tapi Masih Jauh di Bawah Target

Menurutnya, rendahnya defisit anggaran tahun 2023 disebabkan oleh realisasi penerimaan negara yang tinggi, yaitu sebesar Rp 2.774,3 triliun.

Realisasi tersebut juga melampaui target teranyar pemerintah, yakni sebesar Rp 2.637,2 triliun, sehingga realisasinya setara105,2 persen.

"Belanja kita tetap ada kenaikan sedikit dari tahun lalu, tapi kita secara overall mendapatkan angka defisit yang lebih rendah jadinya," ucap Isa.

Baca juga: Pede Defisit APBN di Bawah 2,3 Persen, Kemenkeu: Terlihat Semakin Nyata...

Defisit APBN 2024

Sebelumnya, pada Februari 2023 Pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di 2024 sebesar 2,16 persen-2,64 persen dari produk domestik bruto (PDB). Target itu kian mengecil dari defisit APBN 2023 yang disasar sebesar 2,84 persen.

Adapun penetapan target defisit APBN 2024 itu dibahas dalam rapat terbatas (ratas) terkait Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024, yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian pada Desember 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa defisit APBN 2024 telah ditetapkan sebesar 2,29 persen dari PDB atau setara dengan Rp 522,8 triliun.

Ia menegaskan komitmen Kemenkeu untuk menjaga pembiayaan defisit APBN tersebut, mengingat suku bunga yang masih tinggi sehingga memengaruhi nilai tukar rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com