Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Bantah Pupuk Subsidi di Gresik Langka 

Kompas.com - 05/01/2024, 13:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana memastikan stok pupuk bersubsidi di Gresik, Jawa Timur aman dan kebutuhan di sana terpenuhi.

Hal itu di ungkapkan untuk membantah pernyataan Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mengatakan masyarakat khususnya petani dan petambak ikan mengeluh sering mengalami penurunan produksi hingga 50 persen karena kelangkaan pupuk.

Dia membeberkan, stok pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 211.365 ton atau setara 194 persen dari ketentuan minimum, dengan rincian urea sebesar 144.900 ton dan pupuk NPK sebesar 66.465 ton. 

Sementara untuk Kabupaten Gresik, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk subsidi sebesar 22.845 ton atau setara 167 persen dari ketentuan minimum. “Stok ini terdiri dari urea sebesar 14.571 ton dan NPK sebesar 8.274 ton,. Jadi stoknya masih aman,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/1/2024). 

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya juga telah menyediakan stok pupuk bersubsidi secara nasional. Hingga per tanggal 4 Januari 2024, total pupuk bersubsidi yang sudah disediakan sebesar 1.248.944 ton atau 204 persen dari ketentuan minimum, dengan rincian urea sebanyak 7.988.172 ton dan pupuk subsidi NPK sebanyak 450.772 ton. 

Baca juga: Jokowi Sebut Pupuk Subsidi Langka karena Perang Rusia-Ukraina, Ganjar: Ada Bahan dari Negara Lain Kok

Sementara itu, anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, juga membantah pupuk subsidi di Gresik langkah. 

Yeka menjelaskan, pendistribusian pupuk subsidi adalah kewenangan Kementerian Pertanian. Sementara ihwal yang mengatur semua urusan atau kepentingan para petani tambak atau petambak adalah Kementerian Kelautan dan Perikan alias KKP. 

Sehingga menurut dia, jika para petambak ikan ingin mendapatkan pupuk subsidi harus mengajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikan dan bukan Kementerian Pertanian, untuk pengadaan.  

“Petani tambak itu yang mengurus adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan jadi urusan tambak itu KKP dan sementara kalau pupuk subsidi itu harus Kementan. Jadi sebetulnya KKP itu yang harus mengajukan biar petambak bisa dapat pupuk subsidi,” ujarnya.

Baca juga: Cak Imin Curiga Ada Mafia Pupuk Subsidi, Ombudsman: Saya Jamin 100 Persen Tidak Ada Mafia

 


Adapun sebelumnya, Calon Wakkil Presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendengar kelangkaan pupuk yang terjadi di Gresik, Jawa Timur saat berkampanye di salah satu desa tambak di Gresik, Jumat (29/12/2023).

Cak Imin mengatakan, masyarakat khususnya petani dan petambak ikan mengeluh sering mengalami produksi turun hingga 50 persen karena kelangkaan pupuk. 

Padahal, menurutnya, Gresik dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pupuk karena pabrik pupuk berada di daerah tersebut. 

"Padahal Gresik ini ada pabrik pupuk besar yang sangat produktif. Karena itu, harus dicari solusi yang memungkinkan tersedianya pupuk bagi para petambak (dan petani)," katanya.

Baca juga: Jokowi: Jangan sampai Pupuk Subsidi Dijual ke Bukan Petani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com