JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan China telah menyepakati besaran bunga untuk pembayaran utang dari China Development Bank (CDB) sebesar 542,7 juta dollar AS atau setara Rp 8,41 triliun (kurs Rp 15.500).
Adapun utang dari CBD itu untuk menutup pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkapkan, besaran bunga utang dari CBD itu terbagi menjadi dua tergantung pada denominasi utang.
Baca juga: Bos KAI: Pinjaman dari CDB untuk Tambal Pembengkakan Biaya KCJB 542,7 Juta Dollar AS
"Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun. Untuk loan (denominasi) dollar AS 3,2 persen, untuk loan dalam RMB 3,1 persen," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).
Seperti diketahui, total cost overrun KCJB yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan China sebesar 1,2 miliar dollar AS setara Rp 18,6 triliun.
Cost overrun itu ditanggung oleh kedua belah pihak, di mana 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium China.
Baca juga: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mencapai 220.227 Orang Selama Libur Nataru
Didiek mengatakan, utang dari CBD ini digunakan untuk menutupi porsi cost overrun KCJB yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia sebesar 75 persen dan 25 persen sisanya akan dipenuhi dari penyertaan modal negara (PMN).