Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Sosial Perusahaan dan Kolaborasi Jadi Penopang Keberlanjutan Program CSR

Kompas.com - 10/01/2024, 15:22 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan inovasi sosial perusahaan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) dinilai akan membawa manfaat bagi perusahaan tersebut. Inovasi sosial masuk sebagai salah satu poin penilaian penghargaan Proper dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Menurut Ketua Dewan Proper KLHK Sudharto P Hadi, dengan adanya inovasi sosial dalam CSR-nya, perusahaan akan mendapatkan nilai, manfaat langsung, bisa dalam bentuk pasokan bahan baku, dalam bentuk pengurangan limbah, atau mungkin juga dalam bentuk volume produk.

Contoh lain, manfaat dalam bentuk efisiensi energi, penggunaan air, timbunan limbah, pengurangan emisi, dan manfaat dalam bentuk benefit yang bersifat natural secara langsung bersamaan dengan manfaat yang diperoleh oleh masyarakat.

Hal ini disampaikannya dalam acara webinar "DETalk Environmental Management Excellence: Learning from Energy Industry Leaders at PROPER 2023", Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Upaya CSR Perusahaan Tekan Stunting di Gunung Kidul

“Karena volume produk digunakan dalam suatu suplemen untuk memproduksi sesuatu dalam konteks community development,” ungkap Sudharto melalui keterangan pers, Rabu (10/1/2024).

“Dengan demikian maka sesungguhnya dengan Proper akan diperoleh sinergi antara ekonomi dan ekologi,” lanjutnya.

Sejumlah perusahaan juga memaparkan pentingnya inovasi sosial untuk program CSR-nya seperti PLN, Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Pertamina Hulu Energi (PHE).

Baca juga: Ini 4 Program CSR Pertamina Patra Niaga yang Raih Padmanamitra Award

1. PLN

Pada 2023, PLN berhasil mendapatkan 20 Proper Emas dari KLHK dengan bertumpu pada 4 strategi di CSRnya yakni Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused.

Taufiq Dwi Nurcahyo, Manajer Pengelola UMK PLN Kantor Pusat, mengatakan keempat strategi tersebut menjadi acuan mekanisme penyusunan program prioritas TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/CSR) PLN Grup.

"PLN Pusat dan unit-unit harus menyatukan langkah , tujuan bersama, goals bersama dari Sabang sampai Merauke. Program itu berlanjut kalau bisa berjalan dan bisa berdiri sendiri tanpa perlu kita dorong, bussiness as usual. Itu yang bisa kita terapkan dan deliver ke unit kami," kata Taufiq.

Baca juga: Apa Itu CSR: Pengertian, Model, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Untuk menjalankan program CSR yang baik, perusahaan harus bisa memetakan risiko, potensi masyarakat, isu eksternal, serta stakeholders terkait.

Sedangkan pemetaan program yang disasar harus selaras dengan program SDG's. Artinya, perlu memperhatikan seluruh elemen terkait agar program bisa optimal dan sustainable.

"Tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya charity, harus memberikan dampak Bagi perusahaan juga. Ending-nya akan terbentuk, tercipta program-program TJSL," ujar Taufiq.

Sementara untuk stakeholders mapping, pastikan yang bisa diajak kolaborasi memberikan dampak lebih besar bagi masyarakat.

Baca juga: Membangun Reputasi melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

"PLN fokus ke pendidikan melalui PLN Pintar, PLN Power fokus ke pemberdayaan masyarakat , dan PLN Go Green untuk penanganan dampak lingkungan khususnya dampak operasional PLN," ungkap Taufiq.

Hasilnya, pada 2023 terdapat 340 CSR program pendidikan di PLN. Dari sisi pengembangan UMK ada 40 dan 144 penerima manfaat.

"Strategi keberlanjutan, pentahelicnya bagaimana kita merangkul stakeholder untuk mencapai tujuan bersama. Inovasi akan terus berlanjut," pungkas Taufiq.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com