Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Sebut Banyak BUMN Korupsi dan Kolaps, Ini Respons Stafsus Erick Thohir

Kompas.com - 12/01/2024, 11:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga merespons pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD yang menyebut banyak terjadi korupsi di BUMN, sehingga membuat banyak perusahaan pelat merah berakhir kolaps atau bangkrut, terutama sektor infrastruktur.

Terkait hal itu, Arya mengatakan, pihaknya menerima masukan dari Mahfud terkait kondisi BUMN. Kendati begitu, dia menepis kabar bahwa semua BUMN yang membangun infrastruktur dalam kondisi kolaps.

Dia menyebutkan, Mahfud yang saat ini juga bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, tentu mengetahui upaya pembenahan BUMN yang sedang dilakukan.

Baca juga: Ganjar: BUMN Boleh Punya Anak Perusahaan, tapi Tak Boleh Punya Cucu dan Cicit

"Perlu kami luruskan, Pak Mahfud kan bagian dari kabinet juga, kalau mengatakan semua kolaps BUMN infrastrukturnya, kan Pak Mahfud tahu itu enggak bener," ujar Arya kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Ia menuturkan, dalam 4 tahun terakhir alias selama masa jabatan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, telah gencar dilakukan program bersih-bersih BUMN. Sejumlah kasus korupsi pun telah diungkap dan diproses ke pengadilan hingga berakhir putusan hukum.

Dalam hal kondisi BUMN Karya, ia mencontohkan seperti pada kasus PT Waskita Karya (Persero) Tbk, persoalannya terjadi sejak 2012 ketika perusahaan melepas sahamnya ke publik atau initial public offering (IPO), di mana perusahaan banyak melakukan investasi yang tidak benar.

Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum Erick bergabung dengan Kementerian BUMN pada 2019. Oleh sebab itu, upaya pembenahan BUMN-BUMN Karya pun sedang dilakukan Kementerian BUMN saat ini.

"Mengenai korupsi BUMN, saya rasa Pak Mahfud kan di kabinet juga pasti pernah dengar, kita itu selama 4 tahun ini bersih-bersih BUMN-nya jalan," kata Arya.

Menurut dia, penanganan kasus korupsi BUMN yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil dengan banyaknya yang berakhir mendapat hukuman dari pengadilan, bahkan ada yang ditetapkan hukuman penjara seumur hidup.

Adapun hukuman penjara seumur hidup itu dijatuhkan kepada Benny Tjokrosaputro yang terjerat kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

"Di BUMN itu langsung loh Pak Menteri BUMN Erick Thohir membawa kasus-kasus ke Kejaksaan Agung. Pak Mahfud kan tahu juga itu, dan terbukti banyak sekali dari BUMN yang akhirnya dihukum. Bahkan belum pernah ada lho hukumannya seumur hidup, dan itu di BUMN terjadi yang kita laporkan," papar dia.

"Tapi masukan Pak Mahfud kami terima. Namun Pak Mahfud bisa lihat bahwa semua yang kita proses itu berjalan secara hukum, yang pasti kami enggak asal ngomong saja, jadi bukti-buktinya ada, kita perbaiki semua Pak Mahfud," pungkas Arya.

Mengutip Kompas TV, sebelumnya, pernyataan Mahfud yang menyebut BUMN banyak mengalami kolaps diungkapkan dalam acara "Tabrak, Prof!" yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (10/1/2024) malam.

"Banyak korupsi-korupsi itu BUMN,” kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut salah satu sektor usaha BUMN yang mengalami kolaps adalah bidang infrastruktur.

Baca juga: Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir: Alhamdulillah, Presiden Joko Widodo Sangat Mendukung

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com