Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Potensi Investasi "Startup" pada 2024

Kompas.com - 12/01/2024, 21:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan yang dinamis dialami oleh industri startup dalam beberapa tahun terakhir, dari pertumbuhan hingga peralihan menuju keberlanjutan. Di sisi lain, industri startup mengalami tantangan, yang terlihat dari adanya PHK besar-besaran di sektor teknologi.

Founding Partner Intudo Ventures dan Endeavour Ambassador Patrick Yip memperkirakan pasar akan melanjutkan fase koreksi pada paruh awal 2024. Namun dia memperkirakan akan ada kebangkitan startup yang lebih kuat pada paruh kedua tahun ini.

“Tantangan penggalangan dana semakin meningkat karena investor mengadopsi pendekatan yang lebih cerdas. Namun, dalam lanskap modal ventura, likuiditas tetap kuat karena perusahaan-perusahaan modal ventura terus berhasil mengumpulkan modal,” kata Patrick di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Kaleidoskop 2023: Daftar Startup dan Perusahaan Teknologi yang Gulung Tikar di Indonesia

Patrick mengatakan, skenario yang berkembang saat ini secara bertahap membentuk ‘kenormalan baru' dalam modal ventura. Ini termasuk standar yang direvisi untuk mengevaluasi penilaian perusahaan, ditambah dengan fokus yang lebih intensif untuk mencapai kesesuaian produk dengan pasar.

Senada dengan Managing Partner Skystar Capital Abraham Hidayat, yang setuju bahwa pasar akan melanjutkan proses koreksinya. Dia bilang, di tengah tren penurunan yang dipublikasikan, banyak inovasi terjadi pada segmen akar rumput. Pada tahap awal, pemodal ventura secara aktif berupaya untuk mendukung dan berinvestasi pada para pemain baru ini.

“Kami optimis dengan potensi kesuksesan startup yang didirikan pada periode ini. Pada masa-masa tersulit inilah kita akan melihat munculnya para pendiri yang paling menjanjikan,” kata Abraham.

Baca juga: Pada 2024, PLN Akan Aktif Jadi Inkubator Startup Energi

Dia juga mencatat adanya pergeseran strategi bisnis yang diterapkan oleh banyak pendiri. Meskipun startup sebelumnya berfokus pada pertumbuhan dibandingkan profitabilitas.

“Kini kita melihat startup memprioritaskan kesesuaian produk dengan pasar sejak awal berdirinya dan juga bertujuan untuk mencapai profitabilitas pada akhir Seri A,” jelasnya.

General Manager Aspire di Indonesia Ferdy Nandes menjelaskan, sebagai pihak yang telah menerima pendanaan Seri C dengan kelebihan permintaan sebesar 100 juta dollar AS yang dipimpin oleh Sequoia dan Lightspeed pada tahun 2023, dia menilai saat ini perusahaan cenderung beroperasi dengan efisiensi.

“Perusahaan lebih efisien dan efektif. Meskipun kondisi saat ini telah meningkatkan persaingan di antara startup, hal ini merupakan tantangan yang akan membentuk mereka menjadi entitas yang lebih kuat dan tangguh,” jelas Ferdy.

Baca juga: Startup Gim Binaan Telkom Raih Google Play Best Game of 2023

“Kita dapat melihat bagaimana pasar bangkit kembali dan melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah mengalami tekanan pada 2009,” lanjut dia.

Founding Partner Trihill Capital Anthony Tjajadi mengungkapkan, kekhawatiran global terhadap kenaikan suku bunga di AS masih membayangi kinerja startup di tahun ini. Namun, dia berpandangan positif terhadap Indonesia.

“Meskipun terjadi fluktuasi ekonomi global, kinerja Indonesia cukup baik, terutama sejak tahun 2022. Ketahanan ini didukung oleh kuatnya ikatan perekonomian kita dengan sektor komoditas,” ujarnya.

Merujuk pada proyeksi makroekonomi PBB, Ferdy menyoroti potensi yang ia sebut sebagai sektor 'imigran digital'. Ini adalah industri tradisional seperti logistik, komoditas, dan manufaktur yang semakin mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan tetap relevan.

“Sektor-sektor ini didasarkan pada model bisnis yang telah terbukti, dan bila ditambah dengan kemajuan teknologi, akan menjadi jauh lebih efektif dan kompetitif,” ujar Ferdy.

Baca juga: Startup Diprediksi Masih Akan Kesulitan Pendanaan Tahun Depan

Sektor Paling Menjanjikan Tahun 2024

Berbagi wawasan tentang sektor mana yang akan berkinerja baik pada 2024, Patrick Yip dan Abraham Hidayat dari Skystar Capital sepakat bahwa platform perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang berbasis teknologi, khususnya yang menawarkan sistem operasi untuk UKM dan teknologi pendukung, mempunyai potensi yang besar.

Industri startup saat ini sedang dalam pengawasan ketat karena kekhawatiran atas valuasi yang melambung, terutama menyusul koreksi pasar yang menyebabkan ukuran transaksi Seri A menyusut hingga hampir setengah dari jumlah pada tahun 2020. Menanggapi hal ini, Patrick Yip dari Intudo Ventures Endeavour Ambassador kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Penting untuk menyesuaikan investasi, sebuah langkah yang akan berkontribusi pada kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Kita tidak boleh berfokus pada besarnya kesepakatan, melainkan pada keuntungan,” ujar Patrick.

Baca juga: Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com