Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Biomassa untuk Co-firing PLTU Mencapai 1 Juta Ton pada 2023

Kompas.com - 17/01/2024, 17:53 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2023, Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menyerap 1 juta ton biomassa untuk co-firing di 43 PLTU. Jumlah ini tumbuh 71 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 585.000 ton.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, peggunaan biomassa untuk co-firing ini mampu mengurangi penggunaan batu bara di pembangkit sekitar 1-3 persen.

Dengan demikian, secara bertahap bisa menggantikan ketergantungan atas energi fosil dan menurunkan emisi.

"Dengan teknologi co-firing, 43 pembangkit yang ada mampu mengurangi emisi hingga 941,9 ribu ton CO2," kata Iwan melalui keterangannya, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Mengenal Penggunaan Woodchips dalam Sistem Co-Firing PLTU Bangka

Target hingga 2025

Data PLN EPI, penggunaan biomassa juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2021, serapan biomassa baru 290.000 ton. Pada tahun 2022 naik menjadi 450.000 ton dan tahun 2023 tumbuh menjadi 870.000 ton.

"Hingga tahun 2025, kebutuhan biomassa bisa mencapai 10,2 juta ton dengan implementasi co-firing di 52 PLTU PLN Grup," kata Iwan Agung.

Nantinya, persentase penggunaan biomassa yang sebelumnya pada saat ini baru berkisar 3 persen terus tumbuh hingga 12 persen di setiap pembangkit. Upaya ini juga sekaligus mendorong target bauran energi hingga 23 persen pada tahun 2025.

Iwan menjelaskan sebagai subholding yang menjaga rantai pasok energi untuk pembangkit, PLN EPI akan terus menjaga pasokan dan kualitas dari bahan baku.

"Kami sebagai subholding yang menjamin rantai pasok energi primer ke pembangkit melakukan best effort untuk bisa menjaga keandalan listrik," tegas Iwan.

Baca juga: PLTU Batu Bara Disetop, Co-Firing Biomassa dan Teknologi CCS Jadi Pilihan

Co-firing biomassa di PLN

Sebagai informasi, biomassa sebagai bauran energi di PLTU terbukti dengan produksi energi bersih yang bisa dihasilkan.

Energi bersih yang dihasilkan dari biomassa pada 2023 mencapai 1 Terawatt Hour (TWh).

Produksi energi bersih pun tumbuh hingga lebih dari 77 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar 575 GWh.

Sebagai tambahan informasi, induk PLN EPI yakni PT PLN (Persero) mencatat hingga kuartal III-2023 memproduksi energi bersih sebesar 718.458 megawatt hour (MWh) dan menurunkan emisi karbon sebesar 717.616 ton CO2 melalui teknologi co-firing.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo per Oktober 2023 lalu mengatakan program co-firing berhasil diimplementasikan pada 41 PLTU dengan memanfaatkan biomassa sebanyak 668.869 ton.

Ia memaparkan penggunaan biomassa untuk program tersebut ditargetkan mencapai 1,08 juta ton pada akhir 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com