IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Stagnan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Selasa (23/1/2024). Hal ini berbeda dengan rupiah yang stagnan pada penutupan perdagangan pasar spot.

IHSG ditutup pada level 7.256,22 atau naik 8,3 poin (0,11 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.247,92.

Mengutip RTI, sebanyak 156 saham melaju di zona hijau dan 379 saham di zona merah. Sedangkan 229 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 10 triliun dengan volume 15,6 miliar saham.

Baca juga: Yang Hyun Suk Beli Rp 234 Miliar Saham YG Entertainment

Top gainers yang mendorong IHSG diantaranya, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) yang melonjak 14,8 persen ke level Rp 5.500 per saham. Kemudian, Petrosea (PTRO) yang naik 12,2 persen ke posisi Rp 5.750 per saham. Dilanjutkan oleh Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang menguat 9,7 persen ke posisi Rp 9.000 per saham.

Top losers yaitu, Harum Energy (HRUM) yang melemah 3,8 persen ke level Rp 1.235 per saham. Bank Tabungan Negara (BBTN) yang turun 3,2 persen ke level Rp 1.330 per saham. Selanjutnya, Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) yang turun 3,1 persen ke level Rp 7.675 per saham.

Bursa Asia berakhir mixed, dengan penurunan Strait Times 0,4 persen (13,8 poin) pada level 3.135,25, dan Nikkei melemah 0,08 persen (29,2 poin) ke posisi 36.517,6. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 2,6 persen (392,8 poin) ke posisi 15.353,96, dan Shanghai Komposit bertambah 0,53 persen (14,6 poin) ke level 2.770,98.

Sementara itu, bursa Eropa bergerak di zona merah dengan penurunan FTSE 0,08 persen (5,6 poin) ke posisi 7.418,69, dan GDAXI terkoreksi 0,17 persen (27,5 poin) ke level 16.655,66.

Baca juga: Harga Saham 2 Emiten Baru Turun Menuju Gocap

Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup stabil. Pukul 14.59 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.637 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Selasa (23/1/2024) pada level Rp 15.656 per dollar AS, atau melemah dari nilai tukar Senin (22/1/2024) pada level Rp 15.627 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.