Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Netflix Melonjak, Nasdaq da S&P 500 Berakhir Menguat

Kompas.com - 25/01/2024, 08:29 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau wall street berakhir mayoritas di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (24/1/2024). Hal ini seiring kenaikan harga saham Netflix yang memimpin pergerakan pada saham teknologi.

Charlie Ripley, bertambah 0,08 menjadi ditutup pada level 4.868,55, dan mencapai rekor penutupan baru sepanjang masa. Nasdaq Komposit bertambah 0,36 persen dan ditutup pada posisi 15.481,92. Sementara itu, Industri Dow Jones melemah 99,06 poin, atau 0,26 persen dan ditutup pada posisi 37.806,39.

Saham Netflix melonjak lebih dari 10 persen setelah perusahaan layanan streaming itu mencatat kenaikan pada jumlah pelanggannya mencapai angka tertinggi sepanjang masa atau sebesar 260,8 juta. Selain itu, pendapatan perusahaan juga melampaui perkiraan analis.

“Musim laporan pendapatan menjadi sentimen positif untuk pergerakan saham-saham di Wall Street,” kata ahli strategi senior di Allianz Investment Management Charlie Ripley mengutip CNBC.

Baca juga: Pelanggan Netflix Naik 13 Juta dalam 3 Bulan, Total 260 Juta

“Secara lebih luas, orang-orang berpikir bahwa segala sesuatunya cukup seimbang, mungkin investor menghadapi risiko-risiko negatif yang lebih besar, karena pertumbuhan ekonomi atau aktivitas perekonomian terus menurun. Namun apa yang kami lihat adalah keadaan menjadi lebih tangguh saat ini,” tambahnya.

Di sisi lain, saham Microsoft naik hampir 1 persen, yang membuat nilai pasarnya sempat melonjak lebih tinggi dari 3 triliun dollar AS untuk pertama kalinya. Saham Meta bertambah 1,4 persen, yang menjadi kapitalisasi pasar induk Facebook di atas 1 triliun dollar AS.

Hal tersebut menambah kinerja perusahaan teknologi mega cap pada tahun 2024, yang telah mendorong S&P 500 naik ke rekor tertinggi dan mengonfirmasi bullish pasar. Sektor jasa komunikasi dan teknologi informasi mendorong indeks S&P 500, dimana kedua sektor itu naik 1,2 persen dan 0,8 persen.

Baca juga: Dow Jones Berakhir Merah Usai Cetak Sejarah di Wall Street

 


Selain teknologi, AT&T tergelincir sekitar 3 persen karena pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan. Saham DuPont De Nemours anjlok 14 persen setelah mengumumkan hasil kuartal keempat yang lemah dan mengeluarkan panduan kuartal pertama yang mengecewakan.

Laporan pendapatan akan tetap menjadi fokus para investor, beberapa perusahaan yang akan melaporkan kinerjanya pekan ini adalah Tesla, Las Vegas Sands, dan IBM yang akan jatuh tempo setelah penutupan pasar.

Menurut FactSet, dari lebih dari 16 persen perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan keuangan triwulanan sejauh ini pada musim pendapatan, lebih dari 71 persen telah melampaui ekspektasi Wall Street.

“Pasar sangat bullish,” kata pendiri Blue Chip Daily Trend Report Larry Tentarelli.

“Dan hal utama saat ini adalah reaksi terhadap pendapatan,” tegas Tentarelli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com