JAKARTA, KOMPAS.com - CEO TipTip Albert Lucius tak menampik belakangan ini tren live streaming emak-emak di berbagai media sosial seperti Meta (Facebook) sedang tinggi-tingginya.
Namun sayangnya, mayoritas emak-emak ketika live di platform itu sangat sulit untuk mendapatkan tambahan uang dari konten atau monetisasi.
“Bahkan bukan hanya kalangan emak-emak tapi 80 sampai 90 kreator itu sulit untuk mendapatkan monetisasi,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (30/1/2023).
Baca juga: Survei Ipsos: Shopee Live Jadi Fitur Live Streaming Paling Populer di Kuartal III-2023
Padahal ketika konten kreator memiliki komunitas, bisa lebih banyak lagi audiensi yang dijangkau hingga mendapatkan interaksi.
“Nah yang penting itu adalah kreator bisa berinteraksi, ada jangkauan ke komunitas sehingga lama kelamaan ada unsur yang berkelanjutan. Nah di sana jugalah tercipta monetisasi,” kata Albert.
Albert bilang, dengan memanfaatkan fitur live streaming di TipTip, emak-emak dan konten kreator bisa membuat kontennya dan mendapatkan monetisasi sehingga mereka memiliki kendali lebih atas sumber-sumber pemasukannya.
Baca juga: Tips Maksimalkan Jualan Online lewat Konten Live Streaming
Dia juga menyebutkan, rata-rata, kreator konten dan komunitas di TipTip melaporkan pendapatan bulanan sebesar Rp 9,3 juta, jumlah yang dua atau tiga kali lipat dari upah minimum di beberapa wilayah Indonesia.
Dia menambahkan, dengan memanfaatkan kombinasi teknologi dan moderasi manusia, TipTip menyaring semua konten yang diunggah ke platform.