Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berakhir di Zona Hijau, S&P 500 dan Nasdaq Naik Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 02/02/2024, 08:02 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (1/2/2024) waktu setempat. Pergerakan harga saham di AS dibayangi oleh keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga, dan menepis kabar mengenai rencana penurunan suku bunga pada Maret.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 369,54 poin, atau 0,97 persen menjadi ditutup pada level 38.519,84. Kenaikan itu merupakan rekor penutupan baru bagi indeks blue-chip, yang juga menghapus kerugiannya dari hari sebelumnya. S&P 500 juga bertambah 1,25 persen menjadi 4.906,19. Nasdaq Komposit juga naik 1,3 persen dan menyelesaikan sesi pada level 15.361,64.

Musim laporan pendapatan korporasi masih membayangi pasar, dimana tiga perusahaan besar teknologi seperti Apple mengalami kenaikan harga saham lebih dari 1 persen, sekaligus mendorong pergerakan positif S&P 500. Saham raksasa e-commerce Amazon juga naik 2,6 persen, sementara induk Facebook Meta bertambah 1,2 persen.

Baca juga: Sinyal Negatif The Fed soal Suku Bunga Bikin Saham-saham di Wall Street Rontok

Menjelang pembukaan pasar, perusahaan farmasi Merck mencatatkan kinerja terbaiknya pada kuartal keempat, yang membantu menopang indeks Dow, karena sahamnya naik lebih dari 4 persen.

Wall Street berhasil keluar dari sesi yang buruk pada penutupan perdagangan Kamis. Sebelum rilis kinerja korporasi, indeks Wall Street mengalami penurunan pada Rabu, usai Ketua Fed Jerome Powell memutuskan harapan investor mengenai penurunan suku bunga pada bulan Maret, sehingga menyebabkan ekuitas jatuh.

“Saya pikir pasar telah bergerak terlalu cepat, dengan memperkirakan akan lebih banyak penurunan suku bunga, karena hal ini akan dikaitkan dengan perekonomian yang jauh lebih lemah jika mereka memangkas suku bunga sebanyak yang diperkirakan pasar saat ini,” kata kepala Manajemen Global Apollo. Torsten Slok dikutip dari CNBC. 

Baca juga: Moodys Pangkas Outlook Ekonomi AS Jadi Negatif, Apa Sebabnya?

 


Imbal hasil obligasi semakin merosot, dimana obligasi Treasury AS tenor 10 tahun mencapai titik terendah dalam satu bulan. Tolok ukurnya terakhir 9 basis poin lebih rendah pada 3,87 persen.

Investor saat ini akan mengalihkan perhatian mereka ke laporan pekerjaan pertama tahun ini yang akan dirilis pada Jumat pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com