Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dapat Bantuan Dana Rp 1,3 Miliar dan 462 Bus Listrik dari Bank Dunia, Buat Apa?

Kompas.com - 04/02/2024, 18:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari Bank Dunia atau World Bank berupa dana sebesar Rp 1,3 miliar dan 462 armada bus listrik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, bantuan dana dari Bank Dunia ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di sejumlah kota, di antaranya Medan dan Bandung.

Anggaran tersebut tidak hanya untuk sarana transportasi saja, melainkan juga untuk pembangunan infrastruktur seperti halte dan jalur khusus sepanjang kurang lebih 20 kilometer.

Sementara untuk bantuan berupa 462 bus listrik, dia tidak merincikan akan digunakan di wilayah dan rute mana saja.

"Dengan adanya bantuan tersebut, kita memiliki ruang fiskal yang memadai. Kita juga akan mendapatkan bantuan 462 armada bus listrik dari World Bank," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Bank Dunia Ramal Ekonomi Global 2024 Kian Suram, Ini Tanggapan Pemerintah

Kemenhub Segera Revitalisasi Terminal Tipe A Cicaheum

Selain mengungkapkan adanya bantuan dari Bank Dunia, Menhub juga menyatakan pemerintah akan segera merevitalisasi Terminal Tipe A Cicaheum, Bandung setelah proses serah terima aset dari Pemda selesai.

Saat ini Terminal Cicaheum sedang dilakukan pengalihan aset dari Pemda Jawa Barat kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Hal ini menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk meninjau terminal-terminal bus yang dirasa kondisinya belum optimal dan perlu segera dilakukan revitalisasi, salah satunya Terminal Cicaheum.

"Kita lihat kondisi Terminal Cicaheum Bandung saat ini kurang representatif. Oleh karenanya, saya minta kepada Pemda Jabar untuk menyerahkan aset (Terminal Cicaheum) kepada Kementerian Perhubungan agar kami segera merencanakan. Insyaallah, akhir tahun ini atau tahun depan akan membangun sama baiknya dengan Terminal Leuwipanjang," ucapnya.

Baca juga: Damri dan Transjakarta Luncurkan 26 Unit Bus Listrik, Ini Rutenya


Menhub menambahkan, saat ini kondisi jalan di Kota Bandung sangat macet karena banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, persepsi masyarakat terhadap terminal yang kurang baik seperti kondisi yang kumuh dan banyak preman.

"Karena itu, Pemda dan Dinas Perhubungan Kota Bandung harus proaktif menindaklanjuti program revitalisasi ini. Sebab jika tidak, dana yang sudah disiapkan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik," kata Menhub.

Dengan dilakukannya revitalisasi, terminal akan memiliki pelayanan yang lebih baik, sehingga diharapkan masyarakat mau datang ke terminal dan beralih menggunakan transportasi umum.

Dengan adanya program revitalisasi terminal di Kota Bandung, paling tidak nantinya akan ada 20 rute yang melintas di wilayah tersebut.

"Ini tentu akan mengurangi tingkat kemacetan di Kota Bandung," tuturnya.

Sebagai informasi, di kota Bandung terdapat dua terminal tipe A yang melayani angkutan antar kota antar provinsi yaitu Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum.

Terminal Leuwipanjang melayani rute dari Bandung dan ke arah Barat seperti di antaranya ke Jakarta, hingga Sumatera. Sementara Terminal Cicaheum melayani rute dari Bandung ke arah timur seperti di antaranya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com