Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pejabat BUMN yang Rela Mundur Demi Dukung Capres-Cawapres di Pilpres 2024

Kompas.com - 04/02/2024, 13:17 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat badan usaha milik negara (BUMN) mengundurkan diri dari jabatannya karena aktif terlibat dalam kegiatan pemilihan umum (pemilu) 2024.

Sejumlah pejabat BUMN ini mengundurkan diri dengan sukarela. Sebab jika tidak, Kementerian BUMN telah mewanti-wanti akan mencopot para pejabat yang terlibat aktif dalam kegiatan Pemilu.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan, pihaknya berharap para pejabat BUMN yang bergabung ke tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk berinisiatif melakukan pengunduran diri.

Lantaran sesuai ketentuan, petinggi dan karyawan BUMN dilarang terlibat dalam kampanye pemilu, serta harus bebas dari politik praktis.

Baca juga: Erick Thohir Carikan Pengganti Ahok yang Mundur dari Komut Pertamina

Ketentuan itu tertuang di dalam Surat Edaran (SE) Nomor S-560/S.MBU/10/2023 tentang Keterlibatan Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Karyawan Grup Badan Usaha Milik Negara pada Penyelenggaraan Pemilihan Umum, Pemilihan Kepala Daerah, dan/atau sebagai Pengurus Partai Politik atau Pejabat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

"Terkait dengan tentuan komisaris dan direksi, kan enggak boleh terlibat dalam tim kampanye pilpres ataupun dalam kampanye legislatif, semua lah, itu enggak boleh terlibat. Jadi kita harapkan mereka mundur. Ya kalau enggak mundur, kami mundurkan lah," ujar Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Menurut dia, saat ini sudah ada sejumlah komisaris BUMN yang mengajukan pengunduran diri. Meski begitu, dia belum bisa membeberkan secara pasti keseluruhan nama komisaris yang mundur karena gabung dalam tim pemenangan capres-cawapres.

"Jumlahnya aku belum hitung. Ada beberapa lah, enggak hafal. Kan ada Arif Rosyid, Andi Gani, Budiman juga (yang mengundurkan diri). Ada beberapa lagi lah yang lain," kata Arya.

Baca juga: Beredar Narasi Sri Mulyani Mengundurkan Diri, Stafsus: Hoaks!

 


Adapun komisaris BUMN yang masuk ke dalam tim pemenangan capres-cawapres antara lain, Andi Gani Nena Wea mundur dari posisi Presiden Komisaris PT PP (Persero) dan bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Teranyar, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengundurkan diri dari posisinya menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Pada 2 Februari lalu, Ahok telah mengajukan surat pengunduran dirinya ke Kementerian BUMN.

"Ya benar (mengundurkan diri dari Komut Pertamina)," ujar Ahok saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Kabar pengunduran diri ini juga dibagikan Ahok melalui akun Instagram-nya @basukibtp. Dalam unggahannya dia menunjukkan surat pengunduran diri tertanggal 2 Februari 2024.

Ia mengatakan, pengunduran diri tersebut dilakukan lantaran mendukung pasangan calon (paslon) calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia akan turun langsung untuk berkampanye.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tulis Ahok dalam postingannya.

Baca juga: Abdee Slank Mundur dari Komisaris Telkom, Ini Kata Stafsus Menteri BUMN

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com